Tak tahan kabut asap, mahasiswa asal Malaysia pulang kampung
Merdeka.com - Semakin pekatnya kabut asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi membuat sebagian masyarakat Riau mengungsi. Seperti yang dilakukan 173 orang mahasiswa Malaysia yang berada di Riau, mereka terpaksa pulang kampung ke negara asalnya.
Kepala Konsulat Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdi mengatakan, mahasiswa asal negaranya itu akan dipulangkan pada Jumat (18/9) siang. Mereka akan dijemput pesawat militer Malaysia yang terbang dari Bandara Subang Airport, Selangor, Malaysia. Karena pesawat komersil belum bisa terbang ke Pekanbaru.
"Saya masih menunggu jadwal kepastiannya. Mahasiswa akan dipulangkan (sementara) ke Malaysia, hari ini. Sampai jadwal yang belum ditentukan," kata Hardi.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana suasana di kampus? Suasana kampus jadi ramai dengan mahasiswa yang ingin foto bareng Arhan dan istrinya.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Kenapa anak kuliah rentan stres? Tantangan lainnya adalah stres dan tekanan akademik yang tinggi. Tuntutan tugas, ujian, dan deadline dapat menyebabkan tingkat stres yang berlebihan.
-
Apa yang dirasakan pelajar saat liburan semester genap? Liburan semester genap 2024 selalu disambut baik oleh para pelajar. Seperti diketahui, anak-anak sekolah saat ini tengah memasuki masa libur semester genap.
Hardi menjelaskan, warga negara Malaysia di Riau berjumlah sekitar 400 orang, sekitar 300 orang di antaranya mahasiswa dan sisanya tenaga kerja serta pengusaha. Tidak sedikit dari warga Malaysia di Pekanbaru yang memilih pulang kampung karena tebalnya kabut asap.
Pantauan merdeka.com, para mahasiswa asal negeri Jiran itu sudah memadati Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menunggu kedatangan pesawat militer dari negaranya.
Syamsul mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau mengatakan, pihak universitas sudah lebih dulu memutuskan untuk libur. Sebelumnya, kabut asap mengganggu aktivitas belajar-mengajar di kampus.
"Kalau kondisinya begini, memang lebih baik kami kembali ke Malaysia saja, sampai kabut asapnya hilang," kata Syamsul.
Selain mengeluhkan tidak bisa melanjutkan pelajaran, mahasiswa itu juga mengeluh tidak bisa beraktivitas di luar ruangan, saat kabut asap ini.
"Kalau weekend, biasanya kita jalan-jalan keluar. Tapi, karena kabut asap, lebih baik di asrama saja," keluhnya.
Selama sebulan ini, udara Riau masih diselimuti kabut asap kiriman Sumatera Selatan dan Jambi. Sejumlah alat indeks standar pencemaran udara (ISPU) menunjukkan status udara di Riau Berbahaya. Atas dasar itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menetapkan Riau Darurat Pencemaran Udara Kabut Asap, beberapa hari lalu sampai menunggu kondisi udara normal kembali.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaViral momen perpisahan mahasiswa KKN dengan warga setempat, penuh air mata.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaSejak awal masuk ke kelas, perhatian teman sekelasnya sudah tertuju pada seorang mahasiwa yang masuk dengan jaket praktikum putih dan plester demam di dahinya.
Baca SelengkapnyaPerjuangan seorang mahasiswa yang kebanjiran saat hendak seminar ini viral, berakhir dapat pujian.
Baca SelengkapnyaBerikut momen satu kelas heboh tutup hidung sampai membubarkan diri.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaBanyak orang justru sakit usai liburan. Ini Penyebab terjadinya hal tersebut serta cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSaat kapal mulai meninggalkan Pulau Wakatobi, warga desa yang mengantar hingga dermaga pun melambaikan tangan mereka.
Baca Selengkapnya