Tak tahan sakit kepala, Fahri nekat gantung diri di kamarnya
Merdeka.com - Fahri (26) warga Jalan Ingkar RT04/RW 02 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok ditemukan tak bernyawa di rumahnya sore tadi. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh keluarganya. Fahri diduga tak kuat menahan sakit kepala yang dideritanya.
Mahmud (54) kerabat korban mengatakan, Fahri kerap mengalami sakit kepala. Kalau sakitnya sedang kambuh dia sampai tak kuat menahannya. Sakit kepala itu diderita sejak Fahri keluar dari pendidikan satpam di Lido tahun 2014. Siang tadi Fahri sempat terlihat salat Zuhur.
"Siang agak mendingan sakitnya korban masih sempat salat Zuhur," kata Mahmud, Rabu (6/4).
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa kerangka gadis itu dikubur dengan kaki terikat? Komunitas pada masa itu mengikat pergelangan kaki jenazah gadis tersebut kemungkinan berkaitan dengan kepercayaan bahwa jasadnya akan bangkit dari kubur dan membahayakan yang hidup.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
Fahri hanya sebentar mengenyam pendidikan sebagai satpam. Dia memutuskan keluar dari pendidikan karena tidak kuat.
"Tidak lama latihan di sana, tidak sampai selesai hanya 1 bulan, keluar karena tidak tahan," ceritanya.
Keluarga sempat membawa Fahri berobat. Namun kalau obatnya habis maka sakit kepala akan muncul lagi. Lantaran tak kuasa menahan sakit, Fahri pun depresi.
"Tadi pagi lagi kumat, ibunya pergi nyari obat, korban sendirian tidak ada teman di rumah," katanya.
Fahri adalah anak kedua dari pasangan Dadang (50) dan Mariyati (45). Sehari-hari dia menjadi sebagai tukang ojek. Tapi kalau sakit kepalanya kambuh, Fahri hanya di rumah saja. Fahri ditemukan tewas oleh ibunya. Saat itu ibunya terkejut dan berteriak-teriak.
"Fahri sudah tergantung tidak bernyawa. Ibunya menyuruh saya menurunkan korban," katanya.
Keluarga saat ini masih syok atas kejadian tersebut. Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Jenazah rencananya akan dimakamkan besok pagi. "Kita sudah menerima musibah ini sebagai takdir," pungkasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, pembunuhan terjadi karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaBelem diketahui penyebab pasti SER nekat bunuh diri
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaTerkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaKorban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kelapa
Baca SelengkapnyaMA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca Selengkapnya