Tak Terima Diskorsing, Sekuriti di Jaksel Ajak Dua Rekannya Keroyok Bos
Merdeka.com - Abdul Rahman Sutara, seorang bos yang mengelola Rumah Juang di Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi korban pengeroyokan oleh bawahannya. Dia dianiaya seorang sekuriti sekaligus juru parkir dan dua temannya.
"Tersangka RES, RE, dan MYD melakukan pengeroyokan penganiayaan dengan wujud perbuatan secara bersama-sama melakukan pemukulan kepada korban," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru, AKP Nunu Suparmi saat dikonfirmasi Selasa (23/5).
Aksi pengeroyokan dilakukan ketiga tersangka RES, RE, dan MYD dengan cara memukul Abdul menggunakan tangan kosong, benda tumpul, sampai kursi kayu.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
"Menggunakan tangan maupun kursi dan alat lainnya ke arah korban hingga korban terjatuh dan luka di bagian kepala dan memar di badannya," ucap Nunu.
Kronologi Kejadian
Nunu menjelaskan, pengeroyokan terjadi berawal dari korban memarahi tersangka MYD karena dianggap tidak benar dalam bekerja selaku sekuriti dan juru parkir. Lantas, MYD dihukum skors selama 10 hari ke depan.
Namun, esoknya 27 April 2023, Abdul menerima laporan dari sekuriti baru inisial R kalau MYD ternyata ada di tempat dan sedang bekerja. Padahal yang bersangkutan sedang masa skors sebagai hukuman yang diterimanya.
"Atas laporan tersebut korban memanggil tersangka MYD ke ruangan namun tersangka menolak hasil evaluasi rapat, lalu korban emosi dan menggebrak meja dan memerintahkan saksi A security agar mengusir MYD,” jelasnya.
Sikap tersebut membuat MYD terpancing emosi dan merasa sakit hati sampai akhirnya memanggil dua rekannya dengan kalimat provokasi. Saat bersama-sama temannya tersebut lah MYD mengeroyok Abdul di ruangannya.
"Tanpa disadari tersangka MYD berteriak keluarga/teman dan memprovokasi dengan kalimat 'Semua ke atas woi. Perang kita'," ujar Nunu.
Atas kejadian ini, polisi pun telah menetapkan tiga orang tersangka terkait kasus pengeroyokan tersebut. Ketiganya kini ditahan di Polsek Kebayoran Baru. Dengan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 351 KUHP ancaman maksimal 5 tahun 6 bulan.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang office boy (OB) berinisial RS (23) ditangkap setelah membacok empat karyawan koperasi di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditangkap di tempat berbeda. Adapun, RR ditangkap di rumah keluarganya kawasan Bekasi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca SelengkapnyaSeorang Office Boy berinisial RS menjadi pelaku pembacokan terhadap empat karyawan koperasi, di Desa Kebon Turi, Cirebon, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMereka tak ingin warga sekitar mencium bau yang nantinya memicu kecurigaan.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.
Baca Selengkapnya