Tak Terima Ditampar Depan Umum, Pemuda di OKU Timur Bunuh Remaja 19 Tahun
Merdeka.com - Tak terima ditampar di depan banyak orang, Irawan (26), nekat membunuh seorang remaja, Hazri Junani (19). Satu setengah bulan buron, pelaku akhirnya ditangkap polisi.
Peristiwa itu bermula ketika keduanya terlibat cekcok mulut yang berakhir dengan pemukulan wajah pelaku oleh korban di lapangan badminton di kampung mereka di Desa Kerta Mulya, Kecamatan Madang Suku I, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Sabtu (8/5) malam. Hal itu membuat korban dendam karena disaksikan banyak orang.
Keesokan harinya, keduanya bertemu kembali di ujung kampung dan korban dikejar pelaku sambil membawa golok. Korban ketakutan dan berlari ke perkebunan warga.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Sial, pelarian korban dikejar pelaku. Secara brutal, pelaku membacok korban berkali-kali hingga tewas. Bacokan terparah berada di leher bagian belakang.
Tak lama kemudian, warga menemukan mayat korban di semak-semak tak jauh dari pemukiman. Keluarga melaporkan kasus ini ke polisi dengan kesaksian warga yang melihat pelaku mengejarnya.
Kasi Humas Polres OKU Timur Iptu Edi Arianto mengungkapkan, tersangka ditangkap di tempat pelariannya di kawasan Belitang, OKU Timur, Rabu (21/7) malam. Penangkapan disertai dengan barang bukti saat pembunuhan terjadi.
"Tersangka sudah ditangkap tadi malam. Dia kabur ke daerah lain," ungkap Edi, Kamis (22/7).
Dari pengakuan tersangka, pembunuhan itu dilatarbelakangi dendam. Dia pun sengaja mencari korban untuk melampiaskan emosinya.
"Motifnya karena tersangka dibuat malu ditampar korban di depan banyak orang di lapangan bulutangkis," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya, pelaku MA terancam hukuman 5 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Cilobak RT 01 RW 07, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Senin (7/8) dini hari. Satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca Selengkapnya