Tak terima ditegur, empat pria aniaya dan tusuk Adi hingga tewas
Merdeka.com - Seorang pria bernama Adi Yudha (40) tewas diduga dianiaya sekelompok pemuda di Jalan Haji Ung, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (16/9). Korban tewas usai ditusuk oleh orang yang sedang merayakan hari ulang tahun.
Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar mengatakan, kejadian berawal saat korban berjalan di sekitar lokasi bersama tiga temannya AN (35), BS (29) dan NJ (46). Saat itu, mereka melihat empat orang sedang merayakan ulang tahun seorang temannya.
"Kelompok itu siram-siraman sehingga mengenai korban dan teman-temannya," katanya di Jakarta, Selasa (18/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Tak terima, salah satu rekan korban, yakni AN lantas menghampiri dan menegur kelompok itu. Namun, yang didapat bukanlah permintaan maaf, melainkan adu mulut.
"Pelaku ini emosi dan mau mukul korban dan temannya. Mereka berdua kemudian lari dan dikejar oleh dua orang dari kelompok tersebut. Kemudian korban terjatuh dan dianiaya," ujarnya.
Saat korban terjatuh, pelaku menusuk perut korban dengan senjata tajam yang mereka bawa. Alhasil, korban pun terkapar.
"Para pelaku lantas langsung kabur melihat korban terkapar. Sementara itu, teman-teman korban yang melihat hal tersebut bergegas melarikan ke Rumah Sakit Hermina," katanya.
Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi dari keterangan beberapa saksi dan bukti-bukti. Dalam penyelidikan sementara, para pelaku diduga habis pesta minuman keras.
"Kita masih terus memburu pelaku yang kabur ya. Untuk korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Bekasi, inisial AS (20) kritis di rumah sakit. Dia babak belur dihajar tiga orang pria di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka adalah IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12). IS adalah kenalan korban melalui Facebook baru dua minggu dan menjalin hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaEmpat orang pelaku yang diamankan yakni seorang perempuan IN (20), dan tiga orang laki-laki yakni ER (22), HE (23), dan EY (19).
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat pelaku Sovianyanto (22) menghampiri rumah kost teman perempuannya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapat pertolongan di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun tidak lama, korban mengembuskan napas terakhir.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca Selengkapnya