Tak terima ditegur, pejabat di Banjarmasin pukul penjaga makam Abdussamad
Merdeka.com - Pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala berinisial HS melakukan pemukulan terhadap Zainuri, penjaga makam Abdussamad, Banjarmasin. Pemukulan tersebut berawal saat Zainuri menegur HS yang menggunakan alas kaki saat datang ke zuriat Datuk Kelampayak atau Syekh Maulana Mohammad Arsyad Al Banjari.
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rachmat Mulyana memastikan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala berinisial HS yang melakukan pemukulan sudah ditangkap dan ditahan di Mapolres setempat.
"Dia sudah diperiksa dan saya perintahkan langsung ditahan," ucap Rachmat di Banjarmasin, Selasa (24/7).
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Siapa yang menendang Hanafi? Kejadian itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial tik tok. Peristiwa itu bermula saat pemain dari Kabupaten Blitar mencetak gol ke gawang Kota Malang melalui titik putih atau penalti. Para pemain futsal Kabupaten Blitar merayakan gol tersebut dengan selebrasi sujud syukur. Tidak disangka saat Hanafi, pemain futsal Kabupaten Blitar melakukan sujud syukur tiba-tiba ada seorang pemain lawan yang menendangnya dengan keras.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Dia pun mengaku turut prihatin atas insiden pemukulan yang menimpa seorang penjaga kubah di Jalan Veteran, Kabupaten Barito Kuala pada Kamis (19/7) lalu, apalagi pelakunya diduga seorang pejabat Pemkab.
"Daerah kita salah satu yang muslimnya sangat kuat, kalau kita tidak quick respons takutnya terjadi hal-hal tidak diinginkan," jelas jenderal bintang dua itu didampingi Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Nasri.
Rachmat juga meminta masyarakat bisa mempercayakan penanganan kasusnya kepada Polres Barito Kuala. "Percayakan pada saya, percayakan pada penyidik, kami akan melaksanakan penyidikan sesuai aturan yang berlaku," tegasnya menekankan.
Menurut informasi dari Satuan Reskrim Polres Barito Kuala, pelaku pemukulan diamankan ketika melintas menggunakan mobil di kawasan Sungai Gampa sebelum Polsek Rantau Badauh menuju arah Kota Banjarmasin pada Senin (23/7) malam sekitar pukul 19.30 WITA.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas menyesalkan ulah pejabat Setdakab Barito Kuala (Batola) tersebut.
"Tanpa mencampuri urusan pemerintah kabupaten (Pemkab) Batola dan kalau kejadiannya betul, maka sewajarnya oknum tersebut mendapatkan sanksi," ujar wakil rakyat bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu.
Menurut pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, semestinya kejadian tersebut tidak terjadi jika oknum yang tergolong pejabat pada Pemkab Batola tersebut arif dan bijak menyikapi tegoran petugas penjaga makam Abdussamad almarhum.
"Apalagi kalau ada ketentuan/pemberitahuan bahwa dari batas tertentu pengunjung makam tersebut tidak boleh menggunakan alas kaki, guna menjaga kebersihan serta menghormati kekaramahan zuriat Datuk Kelampayak atau Syekh Maulana Mohammad Arsyad Al Banjari," tuturnya.
"Terlebih sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memberi contoh dan teladan dalam mematuhi aturan. Jangan justru sebaliknya bersifat arogan," lanjut alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.
Kasus dugaan pemukulan oleh oknum pejabat Setdakab Batola terhadap penjaga kubah/makan Abdussamad itu dalam proses penanganan aparat kepolisian setempat, kendati oknum tersebut meminta maaf.
Yusril Ihza Mahendera menyatakan kesediaan mendapingi penjaga makam Abdussamad dalam proses hukum.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Bupati Abdya Sunawardi membantah tudingan terhadap dirinya yang disebut menendang kaki petugas pemadam kebakaran saat inspeksi mendadak.
Baca SelengkapnyaMakhyaruddin Yusuf mengatakan soal larangan memasang APK bukan ranah terduga pelaku, melainkan Panitia Pengawas Pemilihan (Panswaslih).
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan kembali terjadi saat Pasi Intel Lanal Kendari itu mengetahui bahwa korban itu tidur di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang pria lansia di Maros, Daeng Supu (80) ditangkap karena menikam imam masjid Desa Baruga bernama M Amir Abbas (54), Rabu (24/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaSuami berinisial ZU (44 tahun) di Aceh Timur yang berprofesi sebagai PNS ditangkap polisi karena diduga menganiaya istrinya SA (28).
Baca SelengkapnyaCaleg PKS ini telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid itu mendatangi sekolah dan menganiaya korban.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Selengkapnya