Tak Terima Hubungan Diputus, Duda Diduga Bunuh Janda di Bandung Barat
Merdeka.com - Hubungan asmara antara seorang duda dan janda di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berakhir tragis. Salah seorang dari mereka meninggal dunia dengan luka akibat benda tajam di leher dan perut.
Pembunuhan ini terjadi di Kampung Gunung Bentang, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, KBB, Minggu (8/5). Perempuan bernama Wiwin (30) terkapar dengan penuh darah.
Berdasarkan informasi dihimpun, pelaku pembunuhan itu diduga mantan kekasih korban, M (40).
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang terluka dalam kebakaran pernikahan? Korban selamat, seperti Raniaa Waad, seorang remaja berusia 17 tahun, menceritakan momen mengerikan tersebut. Dia menambahkan istrinya ‘tidak dapat berbicara’ setelah kejadian tragis itu. Peristiwa itu juga membuat ayahnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Wiwin dan M diketahui sempat menjalin asmara. Hubungan janda dan duda ini bahkan sudah diketahui keluarga dari kedua belah pihak. Apalagi rumah keduanya hanya berjarak sekitar 1 km.
Namun, hubungan itu harus kandas. Berdasarkan keterangan keluarga, Wiwin memilih memutuskan jalinan cinta mereka. Salah satu alasannya perangai M yang masih suka mencuri untuk kehidupan sehari-hari, meski sesekali bekerja sebagai kuli bangunan.
Terduga Pelaku Ancam Korban
Rupanya, M tidak menerima keputusan Wiwin yang memutuskan hubungan mereka. Beberapa hari sebelum pembunuhan, dia kerap mendatangi rumah korban sambil membawa pisau.
M mengancam Wiwin dan anaknya yang masih berusia 8 tahun. Perempuan itu trauma dan enggan untuk keluar rumah.
Sebelum pembunuhan terjadi, M menemui korban. Mereka terlibat pertengkaran. Hingga akhirnya korban ditemukan bersimbah darah di depan rumahnya. Nyawanya tak tertolong saat dibawa ke rumah sakit.
Ayah korban, Ujang Mimin berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal. "Bapak sudah ikhlas sama takdir," harapnya.
Polisi Bentuk Tim Buru Pelaku
Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, polisi sudah menerima hasil visum yang dilakukan terhadap jenazah korban. Hasilnya, ada luka di perut dan luka di leher berupa sayatan benda tajam.
Saat ini, Imron sudah membentuk tim untuk memburu dan menangkap pelaku. Mereka juga dibantu masyarakat.
"Selain kita bentuk tim, banyak juga warga desa setempat ikut membantu pihak kepolisian untuk menangkap pelaku. Kami yakin pelaku pasti ketangkap," kata dia kepada wartawan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPolisi menyimpulkan peristiwa ini merupakan murni kasus kekerasan dalam rumah tangga
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca SelengkapnyaPenyebab pertengkaran keduanya belum diketahui. Kasus mutilasi ini masih diselidiki
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaAKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca Selengkapnya