Takut anarkis, buruh di Riau tak akan demo saat May Day
Merdeka.com - Serikat Buruh Sejahtera Indonesia bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Riau tidak akan menggelar aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh (May Day), Kamis, 1 Mei 2014.
"Kami lebih memilih untuk melakukan kegiatan yang positif. Tidak harus berunjuk rasa, khawatir timbul anarki," kata Ketua SPSI Riau Nursal Tanjung, seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/4).
Dia menjelaskan, pihaknya sadar bahwa aksi unjuk rasa yang sebelumnya sempat dilakukan oleh kebanyakan buruh di Riau hanya mendatangkan penyesalan karena selalu berakhir dengan kerusuhan.
-
Kapan buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Bagaimana buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Kapan Hari Buruh diperingati? Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Buruh? Biasanya, pada Hari Buruh Internasional seringkali terjadi demonstrasi buruh di berbagai negara. Para buruh memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan tuntutan dari hak-hak buruh yang belum terpenuhi.
-
Kenapa Hari Buruh diperingati? Peringatan ini tak lain untuk merayakan pencapaian para pekerja.
Tahun ini, kata dia, kalangan buruh di Riau sepakat untuk tidak menggelar demonstrasi serta hanya akan melaksanakan kegiatan lain yang dipandang lebih bermanfaat.
Menurut dia, untuk menjaga kestabilan nasional dan daerah, sesuai dengan imbauan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SPSI, seluruh organisasi buruh diminta untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa.
Hal itu menurut dia berkaitan dengan masa pemilu legislatif dan pemilu presiden yang diharapkan dapat berjalan dengan tanpa kerusuhan dan huru-hara.
"Yang jelas pada peringatan hari buruh tahun ini kami hanya mengadakan seminar dengan instansi terkait tentang masa depan buruh," katanya.
Semua buruh di Tanah Air menurut dia sangat mengharapkan agar pemerintah dapat mengerti dengan kondisi upah yang masih berada di bawah standar.
"Hal itu mengingat, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan, juga terkait dengan peran buruh. Buruh ikut membantu," kata dia.
Dia mengatakan, pihaknya melihat kesiapan pemerintah dan pekerja belum maksimal dalam menghadapi pasar bebas internasional.
"Hal inilah yang kami takutkan karena kondisi pekerja asing lebih siap dibanding lokal, untuk pekerja kasar juga bisa masuk di beberapa negara, namun dengan upah yang lebih kecil dari Indonesia," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan
Baca SelengkapnyaMassa buruh yang menggelar aksi May Day di Bundaran HI juga membawa 'tikus raksasa' berdasi yang membawa buku hitam bertuliskan "Omnibus Law UU Cipta Kerja".
Baca SelengkapnyaSejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaSejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaKorlap Aksi May Day, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, ada 10 tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kewajiban iuran Tapera yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaBerbagai elemen buruh dari Jawa Tengah bakal ikut aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Undang Jokowi & Ma'ruf Amin di Rakernas V
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan agenda Rakernas IV PDI Perjuangan hanya untuk internal partai.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan ada undangan ke Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin.
Baca Selengkapnya