Takut dilaporkan, ABG di Kaltim bunuh siswi SD usai disetubuhi
Merdeka.com - Siswi Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, berinisal TK (8), ditemukan tewas pada Kamis (18/2) kemarin. Sebelumnya korban dilaporkan hilang sejak Minggu (14/2) lalu. Kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap pria di bawah umur diduga pelaku pembunuhan terhadap korban.
TK ditemukan tak bernyawa, di semak-semak berada tidak jauh dari rumahnya, di dusun Batu Apoi, Kampung Intu Lingau, Kutai Barat, sekitar pukul 11.00 WITA. Temuan jenazah TK, bikin geger warga setempat.
"Hari ini, kurang dari 24 jam, kita sudah amankan terduga pelaku, yang juga masih di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Barat, AKP Triyanto, kepada merdeka.com, Jumat (19/2).
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Triyanto menjelaskan, jenazah korban saat ditemukan diduga kuat mengalami tindak kekerasan. "Ditemukan sudah jadi tengkorak karena sempat hilang 4 hari. Dugaan kekerasan ada, yaitu ditemukan peluru senapan angin di kepala maupun leher. Korban berusia 8 tahun," ujar Triyanto.
Di sela penyidikan dan penyelidikan, kepolisian bersikap hati-hati lantaran pelaku masih di bawah umur. Motif terduga pelaku membunuh korban, ditengarai karena ketakutan korban melaporkan ke orang tuanya, perihal kejahatan seksual yang dialaminya.
"Diduga, pelaku merasa ketakutan karena korban mau melapor ke orang tuanya, setelah diduga habis disetubuhi," ungkap Triyanto.
Triyanto belum bersedia memberikan penjelasan panjang lebar, terkait hubungan pelaku dan korban. Dia beralasan karena pelaku berusia di bawah umur. Kehati-hatian disertai pendekatan persuasif, diupayakan penyidik untuk mengusut kasus itu hingga tuntas.
"Iya, hati-hati karena korban masih di bawah umur. Kasus ini masih kita dalami, mas," tegasnya seraya mengakhiri pembicaraan.
Diketahui, bocah perempuan TK ditemukan tewas di semak-semak, setelah dilaporkan hilang oleh guru pendampingnya beserta keluarganya, Minggu (14/2) lalu. TK sendiri diketahui tercatat sebagai murid kelas 3 SD. Belum diketahui jelas kronologi hilangnya TK saat itu.
Jenazahnya ditemukan di semak-semak oleh warga, tidak jauh dari tempat tinggalnya. Kepolisian lantas membawa jenazahnya ke kamar jenazah RSUD Harapan Insan Sendawar, di pusat pemerintahan kutai barat. Satuan Reskrim gerak cepat, hingga akhirnya berhasil mengamankan pelaku hari ini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaD pun menjual korban melalui berbagai aplikasi kencan (dating apps) dan aplikasi pesan singkat dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
Baca SelengkapnyaAksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca SelengkapnyaOrangtua VEC menjemput korban di Jepara, selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca SelengkapnyaKJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat itu dilakukan oleh pelaku di rumah korban, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi
Baca Selengkapnya