Takut harta benda dicuri, korban banjir di Karawang ogah dievakuasi
Merdeka.com - Banjir yang melanda Kabupaten Karawang, Jawa Barat terus membesar. Meluapnya dua aliran sungai Citarum dan Cibeet pada Jumat (22/4), merendam ribuan rumah warga. Ketinggian air hingga mencapai 3 meter.
Mengantisipasi hal yang buruk, petugas Polres Karawang diterjunkan untuk melakukan penyisiran terhadap warga.
Satu persatu warga yang semula bertahan, dievakuasi untuk dibawa ke lokasi pengungsian. Petugas juga mengevakuasi sejumlah warga sakit untuk dibawa ke Rumah Sakit terdekat.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
Namun demikian, masih banyak di antara warga yang menolak dievakuasi. Mereka beralasan tetap bertahan di tengah genangan banjir lantaran khawatir keamanan harta benda mereka.
"Kalau saya ngungsi bagaimana barang-barang saya, nanti kalau ada yang mencuri bagaimana?," kata salah seorang warga korban bankir, Zubaedah.
Dengan kondisi listrik dipadamkan, warga mengaku jika rumah mereka bakal menjadi sasaran pencurian. Sebab banjir serupa bukan terjadi kali ini saja.
"Kalau ditinggal di sini rawan, apalagi kalau tidak ada listrik," ujar Zubaedah.
Sementara, para korban banjir di Desa Karang Ligar, di Kecamatan Teluk Jambe masih mengungsi di rumah ibadah atau gedung sekolah. Mereka belum mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Karawang. Bahkan mereka mengaku sangat sulit untuk mendapat bantuan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaAndrian bersama jajarannya memindahkan barang-barang milik korban banjir ke dalam sampan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaMobilnya Mogok dan dibantu diantar ke Terminal Pakai Mobil Patroli, Warga Ini Langsung Sungkem kepada Kombes Sonny Irawan
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca Selengkapnya