Takut Jadi Masalah, Sejumlah Desa di Garut Tolak BLT
Merdeka.com - Sejumlah desa di Kabupaten Garut memilih menolak bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah yang diberikan untuk membantu warga yang kondisi ekonominya melemah akibat pandemik Covid-19. Penolak dilakukan karena bantuan tersebut malah akan menjadi masalah di tengah masyarakat.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, bantuan langsung tunai yang disalurkan pemerintah sebesar Rp 600 ribu. Namun rupanya hal tersebut berpotensi terjadi konflik saat hanya sebagian orang saja yang menerimanya.
"Pasti akan ada konflik karena tidak semuanya kebagian. Sejumlah kepala desa juga sudah menyatakan tidak ingin menyalurkan BLT karena dana BLT itu karena hanya sebagian masyarakat saja yang menerimanya," ujarnya, Minggu (19/4).
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Siapa yang menerima bantuan di Kutai Timur? Melalui Bidang Pelaporan dan Usaha Perikanan Dinas Perikanan, Kutai Timur memberikan sejumlah bantuan mesin ketinting Kelompok nelayan Teluk Dalam 2, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.
-
Kenapa warga Bantargebang dapat uang kompensasi? Uang Kompensasi Bau TPST tak bebas dari permukiman warga. Bahkan, mereka yang tinggal di tiga kelurahan. Yakni Cikiwul, Sumur Batu, Ciketing Udik) dapat uang kompensasi bau senilai Rp400 ribu per bulan.
-
Apa yang dibagikan ke warga? Pihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
Keinginan desa sendiri, alokasi bantuan langsung tunai itu dibagi rata kepada seluruh warganya. Asumsi nilainya sendiri adalah Rp 200 ribu per keluarga. Walau begitu, dia mengungkapkan, keinginan tersebut akan sulit terealisasi karena jika dipaksa dilakukan malah akan melanggar aturan.
"Kita sedang memikirkan solusinya seperti bagaimana," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyatakan, hingga saat ini ke Kabupaten Garut belum ada satu pun bantuan yang turun dari pemerintah pusat maupun provinsi. Para kepala desa, menurutnya banyak yang menolak karena kebingungan karena terus melakukan pendataan namun realisasi bantuan belum ada.
"Karena terus saja mendata tapi bantuannya tidak ada, jadinya ya seperti itu (melakukan penolakan bantuan)," sebutnya
Dari data yang dihimpunnya, ungkap Wabup, di Kabupaten Garut terdapat 450 kepala keluarga yang terdampak wabah corona. Jumlah tersebut sendiri merupakan hasil pendataan di desa-desa. Dari jumlah tersebut, rencananya seluruhnya akan mendapatkan berbagai bantuan, mulai bantuan pangan non tunai, provinsi, kabupaten, hingga pemerintah desa.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca SelengkapnyaRudy mengungkapkan bahwa kejadian tersebut tidak lepas dari ulah oknum, bukan karena PNM yang kecolongan.
Baca SelengkapnyaOmzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaDuit tersebut berasal dari program Peningkatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PROPE)
Baca SelengkapnyaBLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka ada yang mengajukan pinjaman kecil hingga hanya dipinjam namanya oleh seseorang.
Baca SelengkapnyaKelangkaan pupuk terjadi kerena ada salah sasaran pemberian subsidi pupuk.
Baca Selengkapnya