Takut longsor susulan, warga was-was batu besar di Gunung Buthak
Merdeka.com - Warga di Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul, DIY, berpotensi terkena longsor susulan. Sebelumnya bukit yang ada di Dusun Jentir dan dikenal dengan nama Gunung Buthak ini mengalami longsor, Jumat (3/3) lalu. Dua warga tewas tertimbun material longsoran Gunung Buthak.
Usai mengalami longsor, sebuah batu berukuran besar di atas Gunung Buthak dianggap mengancam keselamatan 86 orang warga. Batu besar tersebut berpotensi longsor dan menimpa 27 rumah yang berada di sekitar Gunung Buthak.
Salah seorang warga Dusun Jentir, Mitro Pawiro mengatakan bahwa batu berukuran besar tersebut membuat warga was-was. Batu besar tersebut dikhawatirkan bisa jatuh dan menimpa rumah warga jika hujan deras turun.
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Apa yang menyebabkan tanah longsor di Jateng? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa longsor terjadi di Bandung Barat? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
"Beberapa hari ini warga terpaksa mengungsi. Setiap habis Magrib warga memilih meninggalkan rumah dan tidur di balai dusun atau ke rumah saudara. Warga takut batu besar akan longsor dan menimpa rumah warga. Kami berharap batu di atas itu dilongsorkan saja supaya warga tidak takut lagi," ujar Pawiro, Kamis (9/3).
Pawiro berharap agar pemerintah bisa segera melongsorkan batu besar di atas Gunung Buthak. Warga lanjut Pawiro ingin agar kehidupannya kembali seperti dulu dan tidak takut tertimpa batu.
"Saya tidak mau pindah. Tempat tinggal saya ya di sini. Jangan direlokasi pokoknya. Kami juga ingin agar tambang batu di Gunung Buthak bisa ditutup dan tak dibuka kembali karena mengancam keselamatan warga dan merusak lingkungan," tutur Pawiro.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa (Kades) Sambirejo, Yuliasih Dwi Martini membenarkan bahwa warganya terpaksa mengungsi ke balai dusun untuk mengantisipasi longsor susulan. Warga mengungsi dari malam hingga pagi hari. Terutama jika hujan turun.
"Untuk membantu warga, pemerintah desa dibantu dengan BPBD Kabupaten Gunungkidul mendirikan posko di balai dusun. Selain itu, kami juga mendirikan dapur umum untuk menjamin kebutuhan warga," terang Yuliasih.
Terpisah, Camat Ngawen Supadmo menjelaskan bahwa sudah ada rapat khusus di Kabupaten Gunungkidul untuk membahas masalah tersebut. Berdasarkan hasil rapat, prioritas utama Pemkab Gunungkidul memang sekalian melongsorkan batu yang ada di atas Gunung Buthak yang mengancam keselamatan warga.
"Kita masih memersiapkan beberapa hal. Jika semua sudah siap, langkah melongsorkan bongkahan batu di atas bukit akan segera dilakukan," pungkas Supadmo.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaDari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat dua kali gempa susulan yang dipicu aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antar lempang (megathrust)
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaRitual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.
Baca Selengkapnya