Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taman nasional di Inhu terbakar, kabut asap Riau makin pekat

Taman nasional di Inhu terbakar, kabut asap Riau makin pekat kabut asap kebakaran hutan riau. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Kabut asap semakin tebal menyelimuti wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) provinsi Riau. Bahkan pada pagi hingga menjelang siang hari ini Minggu (14/9), jarak pandang sangat terbatas sehingga memaksa sebagian pengendara sepeda motor dan mobil menyalakan lampu kendaraannya.

Diduga kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sebagian kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) di Kabupaten Inhu.

Koordinator Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Inhu, Letkol Inf Albert Panjaitan membenarkan hal tersebut. Menurutnya, dari hasil pantauan satelit Terra dan Aqua yang diperoleh dari BMKG, Jumat (12/9) lalu, memang terdapat titik api di wilayah TNBT.

Selain itu, Kepala Daerah Operasi (Ka Daops) Mangga Agni Rengat, Sailendra juga turut membenarkan adanya hotspot yang terpantau oleh satelit di kawasan TNBT. Meski demikian, hotspot yang terpantau tersebut belum tentu merupakan titik api akibat kebakaran lahan.

"Untuk kawasan TNBT bukan kewenangan kami. Sebab Manggala Agni hanya fokus untuk kebakaran hutan di Kerumutan dan Rimbang Baling," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), Ir Amon Zamora malah membantah adanya kebakaran hutan di dalam areal TNBT. Berdasarkan pantauan satelit, pada Jumat (12/9), terdapat satu titik api di Desa Sipang atau sekitar 150 meter dari TNBT.

"Jadi titik api yang terpantau satelit pada Jumat (12/9) itu berada di luar kawasan TNBT, tepatnya di Desa Sipang, Kecamatan Batang Cenaku, atau Resort Lahai, sekitar 150 meter dari TNBT. Dan pada Sabtu (13/9) sudah tidak terpantau lagi satelit," ujar Amon Zamora.

Sedangkan pada hari Sabtu (13/9), terdapat dua titik api di kawasan TNBT, tepatnya di wilayah Lubuk Mandarsah, Provinsi Jambi. Namun ia belum bisa memastikan apakah titik api yang terpantau tersebut akibat adanya kebakaran di dalam kawasan TNBT.

"Petugas kami masih menuju ke sana untuk mengecek apakah titik api yang terpantau satelit itu berasal dari kebakaran lahan," ungkapnya seraya menjelaskan bahwa kawasan TNBT 70 persen berada di Provinsi Riau dan 30 persennya berada di Provinsi Jambi. (mdk/gib)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Petaka Puntung Rokok Nyaris Membakar Habis Hutan Kota di Perumahan Batan Indah Tangerang Selatan
FOTO: Petaka Puntung Rokok Nyaris Membakar Habis Hutan Kota di Perumahan Batan Indah Tangerang Selatan

Api diduga berasal dari puntung rokok ditambah kondisi ranting dan rumput yang kering di musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Karhutla Hebat Kepung Tol Palindra Hingga Asap Tebal Ganggu Pengendara, Diduga Sengaja Dilakukan
Karhutla Hebat Kepung Tol Palindra Hingga Asap Tebal Ganggu Pengendara, Diduga Sengaja Dilakukan

Api cepat merembet ke areal sekitar karena dipicu angin kencang dan berubah-ubah arah

Baca Selengkapnya
Baru Dipadamkan, Karhutla Kembali Kepung Tol Palindra hingga Ganggu Pengendara
Baru Dipadamkan, Karhutla Kembali Kepung Tol Palindra hingga Ganggu Pengendara

Belum diketahui berapa luasan lahan yang terbakar.

Baca Selengkapnya
Bisakah Lampu Hazard Dipakai Saat Hujan Deras? Berikut Penjelasannya
Bisakah Lampu Hazard Dipakai Saat Hujan Deras? Berikut Penjelasannya

Penggunaan lampu hazard saat hujan deras sering disalahartikan sebagai tindakan aman. Padahal, lampu hazard hanya untuk keadaan darurat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya

Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter

Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis

Anak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya
350 Hektare Lahan Taman Nasional Way Kambas Terbakar
350 Hektare Lahan Taman Nasional Way Kambas Terbakar

Proses pemadaman kebakaran di Taman Nasional Way Kambas memerlukan waktu yang cukup lama karena medan yang sulit diakses oleh kendaraan pemadam.

Baca Selengkapnya
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.

Baca Selengkapnya
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
TPA Sarimukti Kembali Kebakaran, 1 Unit Beko Terbakar dan Warga Berhamburan Hindari Asap
TPA Sarimukti Kembali Kebakaran, 1 Unit Beko Terbakar dan Warga Berhamburan Hindari Asap

Dampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.

Baca Selengkapnya