Tambah 15 Orang, Total 85 Warga Perumahan Griya Melati Kota Bogor Positif Covid-19
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 klaster Perumahan Griya Melati Kota Bogor terus bertambah. Kali ini ada penambahan 15 orang, total sudah 85 warga yang terpapar Covid-19.
Demikian dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. "Dari hasil tes usap PCR yang dilakukan Dinas Kesehatan kepada 397 warga perumahan tersebut pada Rabu (26/5), hasilnya diketahui pada Kamis hari ini, ada tambahan 15 orang lagi positif Covid-19 sehingga jumlah totalnya jadi 85 orang," katanya di Balai Kota Bogor, seperti dikutip Antara, Kamis (27/5).
Ia menjelaskan setelah 397 warga Perumahan Griya Melati menjalani tes usap PCR dan sebelumnya sudah 252 orang menjalani tes yang sama, maka seluruh warga perumahan tersebut sebanyak 649 orang telah menjalani tes dimaksud.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa saja yang menjadi peserta dalam penelitian ini? Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, ia menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan tes usap PCR terhadap seluruh warga Perumahan Griya Melati guna mengetahui status kesehatan setiap orang perumahan tersebut sekaligus memutus rantai penularan Covid-19.
Dari hasil tes usap PCR kepada seluruh warga Perumahan Griya Melati dalam beberapa tahap, kata dia, hasilnya sebanyak 85 orang dinyatakan positif, sejak Senin (17/5).
Sebelumnya, sampai Rabu (26/5) malam, ada sebanyak 70 warga Perumahan Griya Melati yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 69 orang dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor di BPKP Ciawi serta satu orang yang memiliki komorbid dengan gejala klinis sedang dirawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi Dramaga Bogor.
"Satu orang positif yang dirawat di BPKP Ciawi sudah dinyatakan sembuh, sehingga saat ini ada 68 orang yang dirawat di Gedung Pusdiklat BPKP tersebut," katanya.
Sedangkan 15 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif pada Kamis hari ini, masih dalam proses edukasi sebelum dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor di BPKP Ciawi.
"Pusat Isolasi Covid-19 di Gedung Pusdiklat BPKP itu kapasitasnya 100 orang, sampai kemarin terisi 71 orang. kalau nanti ditambah 15 orang lagi, jadi 86 orang. Semoga tidak ada tambahan yang positif lagi," katanya.
Ia menjelaskan dari hasil penelitian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menyimpulkan ada tiga kemungkinan penyebab penyebaran Covid-19 di Perumahan Griya Melati, dan semuanya adalah kegiatan keagamaan di masjid di perumahan tersebut.
"Ketiga kemungkinan penyebab tersebut yakni pada kegiatan iltikaf dan shalat Jumat pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri, serta pada kegiatan shalat Idul Fitri," demikian Bima Arya Sugiarto.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaAdapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya