Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tambal sulam sistem ujian nasional

Tambal sulam sistem ujian nasional Simulasi UN berbasis komputer. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pelaksanaan ujian nasional dari masa ke masa terus mengalami perubahan. Diharapkan tiap perubahan mampu meminimalisir segala kekurangan pada sistem sebelumnya. Namun, tetap pelbagai kelemahan selalu menghantui tiap sistem baru ujian nasional.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, mengatakan bukan hanya Indonesia mengalami sejumlah masalah dalam pelaksanaan ujian. Selain terbatas secara teknis, permasalahan bentuk pertanyaan ujian juga menjadi pekerjaan berat bagi para penyelenggara ujian.

"Yang jadi permasalahan itu bentuk-bentuk soal karena sifatnya masif. Untuk soal ternyata terpaksa multiple choice, soal jenis ini tidak bisa mengukur kemampuan secara keseluruhan," kata Nizam.

Hadirnya soal ujian memakai pilihan ganda, membuat para siswa dipaksa untuk menghapal suatu materi pelajar. Seharusnya, pertanyaan dibuat esai. Sehingga bisa dilihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap sebuah materi. Untuk itu, secara perlahan pemerintah akan mengubah sistem itu lewat ujian berbasis komputer.

"Karena itu, saat ini kita tengah bermigrasi dari kertas ke komputer. Ini salah satu tujuannya ke sana. Nanti kalau semua sudah berbasis pada komputer bisa menggunakan soal yang beragam tidak lagi multiple choice," lanjut dia.

Terlepas tambal sulam kekurangan, fokus pemerintah kini tengah berusaha mempertahankan adanya ujian nasional. Meski beberapa waktu lalu sempat dikabarkan akan dihapus, dia mengklaim pelaksanaan ujian justru terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.

"Ya kalau sekarang tidak ada ujian nasional misalnya, saya dari Jawa Timur bawa nilai 90 ke Jakarta tapi artinya apa? Tidak ada standarisasinya karena tiap daerah memiliki standarnya masing-masing," ujarnya.

Untuk itu, dengan adanya ujian nasional setiap sekolah memiliki standar pencapaian setara. Terlepas dari kondisi sekolah maupun pengajar, kata dia, tolak ukur pencapaian harus ada untuk bisa diperbandingkan.

"Tujuannya dari masa ke masa sebenarnya tetap sama, mengukur capaian anak-anak kita. Dengan seperti itu, kita bisa membandingkan dan membuat perlakuan yang sama," ujar dia.

Di sisi lain, ujian nasional ini juga menjadi momentum persatuan Tanah Air. Sebab, dari Sabang sampai Merauke bersatu bersama-sama mengerjakan ujian nasional.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mendikbudristek Buka Suara Aturan Skripsi Dihapus, Ini Tugas Akhir Pengganti untuk Kelulusan
Mendikbudristek Buka Suara Aturan Skripsi Dihapus, Ini Tugas Akhir Pengganti untuk Kelulusan

Nadiem menjelaskan, tugas akhir bisa diubah dengan membuat penugasan akhir berupa metode lainya.

Baca Selengkapnya
Jurusan IPA IPS dan Bahasa Dihapus di SMA, Ini Penjelasan Kemendikbud
Jurusan IPA IPS dan Bahasa Dihapus di SMA, Ini Penjelasan Kemendikbud

Peniadaan jurusan di SMA sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru Kemendikbudristek: Mahasiswa Tak Lagi Wajib Skripsi untuk Lulus
Aturan Baru Kemendikbudristek: Mahasiswa Tak Lagi Wajib Skripsi untuk Lulus

Mendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Senang Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus Kuliah: Biar Cepat Masuk Kerja
Mahasiswa Senang Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus Kuliah: Biar Cepat Masuk Kerja

Mahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.

Baca Selengkapnya
Mendikbud Hapus Kewajiban Skripsi, Apa Kata Mahasiswa?
Mendikbud Hapus Kewajiban Skripsi, Apa Kata Mahasiswa?

Sebagian mahasiswa menyambut baik kebijakan itu. Tetapi ada pula yang menilai pembuatan skripsi sangat baik untuk bekal ilmu mahasiswa ke depannya.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Skripsi Dihapus pada 2023 ala Menteri Nadiem
Fakta-Fakta Skripsi Dihapus pada 2023 ala Menteri Nadiem

Peraturan baru skripsi benar dihapuskan telah diresmikan sejak 16 Agustus 2023 dan telah dicatat dalam perundangan pada 18 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
DPR Terbuka Wacana UN Kembali Diterapkan: Ada Kesan Tidak Ada Ujian Itu Enggak Semangat
DPR Terbuka Wacana UN Kembali Diterapkan: Ada Kesan Tidak Ada Ujian Itu Enggak Semangat

Komisi X DPR RI terbuka membahas lebih lanjut mengenai rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menerapkan UN.

Baca Selengkapnya
Ada Perbedaan Mekanisme Seleksi PPPK Guru 2023 dengan Tahun Sebelumnya, Begini Detailnya
Ada Perbedaan Mekanisme Seleksi PPPK Guru 2023 dengan Tahun Sebelumnya, Begini Detailnya

Nunuk menerangkan, tahun ini ada perubahan bagi pelamar umum, mengingat PPG masuk ke dalam prioritas keempat (P4).

Baca Selengkapnya
Penampakan Lintasan Baru Ujian SIM di Makassar, Warga Diminta Tak Lagi Pakai Calo
Penampakan Lintasan Baru Ujian SIM di Makassar, Warga Diminta Tak Lagi Pakai Calo

Warga mengaku perubahan tampilan lintasan ujian SIM C sangat memudahkan.

Baca Selengkapnya
Bobby Nasution: Selama Pak Edy Jadi Gubernur, Masih Ada SMA Tak Ada Listriknya, Gimana Mau Belajar?
Bobby Nasution: Selama Pak Edy Jadi Gubernur, Masih Ada SMA Tak Ada Listriknya, Gimana Mau Belajar?

Hasan bertanya, gubernur Sumut punya kewenangan tingkat pendidakan SMA dan SMK. Sementara kabupaten/kota kewengan SD dan SMP.

Baca Selengkapnya
Mulai Hari Ini, Ujian Praktik SIM di Polres Malang Tanpa Lintasan Zig-zag dan Angka 8
Mulai Hari Ini, Ujian Praktik SIM di Polres Malang Tanpa Lintasan Zig-zag dan Angka 8

Polres Malang secara resmi mengumumkan perubahan sirkuit untuk ujian praktik pembuatan SIM.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Guru & HUT PGRI, Bupati Kutai Timur Optimis Wujudkan Merdeka Belajar
Peringati Hari Guru & HUT PGRI, Bupati Kutai Timur Optimis Wujudkan Merdeka Belajar

Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar

Baca Selengkapnya