Tanah Amblas di Dairi, Empat Keluarga Mengungsi
Merdeka.com - Bencana tanah amblas terjadi di Dusun Kuta Nangka, Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, Dairi, Sumatera Utara. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun empat keluarga terpaksa mengungsi.
Berdasarkan informasi dihimpun, tanah amblas terjadi setelah hujan deras yang melanda kawasan itu pada 17 November 2019. Akibatnya terbentuk lubang dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter di sana.
Bagian dapur rumah warga ikut amblas. Demi keselamatan, empat keluarga penghuni rumah di sekitar lubang harus mengungsi ke kediaman tetangga yang dinilai lebih aman.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Kenapa rumah di Bantul harus tahan gempa? Karena potensi bencana yang begitu besar, rumah di Bantul dan juga di Daerah Istimewa Yogyakarta harus tahan gempa.
-
Bagaimana cara memohon perlindungan dari bencana? Bacaan doa selamat dari bencana dan ujian hidup berikut ini bisa kita lantunkan;اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلَامَةً فِي الدِّينِ وَعَافِيَةً فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِي الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Kelapa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Dairi) Bahagia Ginting mengatakan, kejadian itu merupakan kali ketiga lubang misterius muncul di daerah itu.
Peristiwa pertama terjadi tengah gedung Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kutanangka, Desa Kempawa pada awal 2016. Bagian lantai gereja amblas. Terbentuk lubang dengan kedalaman 4 meter dan diameter 2 meter.
Lubang kedua muncul di perladangan warga Desa Kempawa pada 2018. Ukurannya hampir sama dengan tanah amblas di gereja.
Kali ini, tanah amblas terjadi di permukiman. Lokasinya tak begitu jauh dari dua kejadian sebelumnya.
"Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, karena butuh kajian dari ahlinya," ujar Bahagia, Rabu (20/11).
Perlu Tim Ahli
BPBD Dairi sudah menyurati BNPB agar menurunkan tim ahli guna meneliti penyebab kemunculan lubang-lubang itu. Surat dikirim pada Agustus lalu.
Menurut Bahagia, kejadian itu sudah dapat disebut bencana alam. Dampaknya sudah dirasakan masyarakat.
Bahagia berharap mereka segera mendapat data ilmiah mengenai penyebab tanah amblas itu dari ahlinya. Dengan begitu diperoleh solusi dan penanggulangannya agar tidak jatuh korban jiwa.
"Itulah yang kita butuh, jawaban dari pertanyaan itu. Kalau surat itu belum digubris, nantinya akan kami buatkan surat lagi melalui Pak Bupati," sebut Bahagia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda sebuah rumah dan dua kontrakan di Jalan Papanggo 3 B, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca Selengkapnya