Tanah Longsor di Gayo Lues Aceh, 2 Warga Tertimbun
Merdeka.com - Tanah longsor terjadi di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, Senin (22/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Dua warga tertimbun material longsor.
"Satu warga di antaranya telah dievakuasi tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Selasa (23/11).
Abdul menjelaskan, seorang warga masih dalam pencarian. Korban yang masih tertimbun longsor ini diperkirakan berusia 60 tahun.
-
Di mana longsor terjadi di Aceh Tengah? Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak di Kampung Rampung Ara, Celala, tewas usai rumah mereka tertimbun tanah longsor.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan longsor terjadi? Peristiwa tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.50 WITA.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues melaporkan, mereka melibatkan TNI, Polri, dan warga setempat dalam pencarian korban. Titik longsor berada di antara Kecamatan Rikit Gaib dan Pantan Cuaca.
Menurut BPBD Kabupaten Gayo Lues, tanah longsor terjadi setelah hujan deras. Pencarian korban terkendala hujan deras dan kondisi malam hari.
Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kecamatan Rikit Gaib dan Pantan Cuaca masih berpotensi dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga Rabu (24/11).
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
"Warga dan komunitas dapat menyiapkan rencana kesiapsiagaan maupun menjalin komunikasi antardesa untuk memantau kondisi dan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," imbau Abdul.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaPara korban cepat dilarikan ke puskesmas setempat dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaSebanyak dua kali longsor menerjang Toraja Utara hari ini.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaDua orang tertimbun longsor di lokasi wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSebelumnya disampaikan, bahwa data korban yang meninggal dunia berjumlah 15 orang dan masih dalam pencarian 25 orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca Selengkapnya