Tanah Longsor Rusak Belasan Rumah di Garut
Merdeka.com - Bencana tanah longsor yang telah merusak belasan rumah di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak Selasa (1/12), hingga kini masih mengancam puluhan rumah lainnya. Meski kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa berkat warga diungsikan terlebih dahulu.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui bencana tanah longsor itu masih terus terjadi dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.
"Sekarang menjadi 55 (rumah rusak dan terancam) karena memang tanahnya masih terus bergerak," kata Helmi Budiman usai meninjau lokasi longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya dilansir Antara, Kamis (3/12).
-
Bagaimana retakan tanah terjadi di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Dimana retakan tanah terjadi di Garut? Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Apa yang terjadi di Sukamulya, Garut? Dari hasil pantauan, retakan membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Terlihat retakan juga membesar, dan membelah tanah-tanah di sekitar permukiman warga sehingga tidak layak untuk ditinggali.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
-
Dimana longsor terjadi di Bandung Barat? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Kenapa longsor terjadi di Bandung Barat? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
Dia menuturkan, pergerakan tanah longsor itu sudah berlangsung sejak tiga hari lalu, kemudian warga diperingatkan agar waspada terkait ancaman bahaya bencana tersebut sehingga tidak ada korban jiwa.
Namun kejadian besar longsoran tanah di daerah itu, terjadi Kamis pagi, menyebabkan 15 rumah rusak dan 40 rumah terancam bahaya bencana longsor susulan.
"Sebenarnya kejadian bencana longsornya sudah tiga hari, longsornya (longsor besar) baru tadi pagi dan warga sudah mengungsi, tidak ada korban jiwa," katanya.
Petugas dari BPBD, TNI/Polri maupun sukarelawan belum dapat membersihkan sisa material tanah longsor yang menimpa rumah warga karena daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan.
"Longsorannya sekarang masih bergerak, jadi belum bisa dibersihkan," ujarnya.
Terkait nasib warga yang rumahnya terancam dan rusak, kata Helmi, sementara diungsikan dulu di satu tempat bangunan sekolah yang lokasinya dekat dengan puskesmas maupun kantor kecamatan.
Selama di pengungsian, pihaknya akan mendirikan dapur umum dan menyiapkan kebutuhan logistik serta menerjunkan tim medis untuk menangani masalah kesehatannya.
"Sementara ditempatkan di sekolah, karena dekat dengan puskesmas, kita tinggal mendirikan dapur umum," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Retakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca Selengkapnya