Tanah retak, ratusan warga Nanggung Bogor mengungsi
Merdeka.com - Sedikitnya 44 kepala keluarga atau 169 warga Kampung Sikantor, Desa Malasari, Nanggung, Kabupaten Bogor mengungsi akibat bencana pergeseran tanah berupa amblas, setelah diguyur hujan deras, Jumat (6/5) petang.
Pergeseran itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB usai diguyur hujan pada pukul 15.00 WIB, tiba-tiba tanah di Kampung Sikantor, tepatnya RT 004/005, Desa Malasari, Nanggung mengalami pergeseran sepanjang 1.200 meter.
"Retakan tanah ini baru pertamakali terjadi karena curah hujannya cukup tinggi. Lebar retakan tanah rata-rata 2,5 centimeter di sepanjang 1.200 meter," ungkap Kepala Dusun Malasari Wawan.
-
Kenapa warga Kampung Nagog banyak yang pindah? Mereka terpaksa pindah karena akses jalannya yang susah. Apalagi mereka harus menyekolahkan anak, bekerja, dan lain sebagainya.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa penduduk Kampung Nagog pindah? Warga di kampung itu mulai pindah pada tahun 1972. Selain itu, lahan di kampung itu tidak bisa digunakan untuk bertani karena banyak babi hutan yang biasanya mengincar hasil tani.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
Sementara Kapolsek Nanggung AKP Doddy R menambahkan, retakan tanah itu sebagian membuat dinding rumah warga retak, dan amblas di bagian lantainya sedalam 15 centimeter.
"Berdasarkan hasil pendataan sementara jumlah rumah warga yang rusak sebanyak 24 unit dan satu unit mushola dengan tingkat kerusakan ringan," kata AKP Doddy.
Lebih lanjut dia mengatakan, meski hujan di lokasi kejadian sudah reda, namun warga khawatir terjadi amblas atau pergeseran tanah susulan yang lebih besar. Untuk itu, banyak warga memilih mengungsi ke rumah sanak keluarga yang rumahnya di kampung sebelah dan kondisinya relatif aman.
"Belum ada hitungan pasti kerugian material akibat bencana tersebut. Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Khawatir terjadi bencana yang lebih parah, sejumlah warga mengungsi ke rumah sanak saudara mereka di kampung tetangga," jelasnya usai melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Hingga saat ini pihaknya mengaku sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan pengecekan terkait kontur tanah. "Untuk dilihat kontur tanah dan geologinya, kami sudah menghubungi pihak BPBD dan Dinas ESDM," jelasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca Selengkapnya