Tangan Terampil Dede 'Sulap' Limbah Plastik
Merdeka.com - Masalah sampah masih menjadi ancaman serius buat lingkungan. Pasalnya, sampah semakin menjamur di sekitar lingkungan seperti berserakan di jalan, got, bahkan aliran sungai akibat perilaku buruk masyarakat.
Dede Yana(39), warga Kertijaya Sangkali RT 007 RW 015, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang barat, Karawang, mengolah limbah sampah plastik seperti botol, tas, sedotan atau pipet menjadi barang bernilai ekonomis.
Bahan baku dari sampah plastik ini diolah menjadi pot bunga, berbagai macam miniatur binatang, tempat lampu, mobil mobilan, miniatur burung, action figure dan lain sebagainya.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Kenapa warga Sarijadi mengolah sampah? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Bagaimana warga Sarijadi mengolah sampah menjadi batu bara? Setelah diolah, residu (hasil pencacahan sampah yang sulit terurai) ini menjadi biomassa dan ini menjadi mirip batu bara,' katanya.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Bagaimana sampah plastik diolah di Bandung? Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
"Limbah plastik tersebut dibuat kerajinan tangan menjadi miniatur tanaman bonsai dan action figur dan lain-lain," kata Yana, Senin (6/7).
©2020 Merdeka.comPria kelahiran tahun 1981 ini mengaku, pembuatan kerajinan tangan ditekuni setelah dua tahun lalu terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Diawali iseng selama menganggur, sampah-sampah plastik bekas dibakar lalu dibentuk sesuai imajinasi dan kebutuhan pemesan.
Dengan modal keuletan dan alat sederhana berupa pengapian dan solder bekas untuk merangkai barang kerajinan tersebut, jadilah produk yang layak diminati.
"Untuk memperoleh hasil maksimal dibutuhkan kesabaran, ketelitian dan alat sederhana yang tidak susah didapat berupa korek gas dan solder bekas, hingga menghasilkan karya seni," paparnya.
Harga jual hasil buah tangan dari limbah plastik tersebut sangat terjangkau mulai harga Rp150 ribu hingga Rp300 ribu sesuai tingkat kesulitan dalam produksi. Untuk jangka produksi, biasanya Yana membutuhkan waktu sampai 2 minggu.
"Pembeli masih sekitar Jabodetabek, itupun melalui teman dekat atau yang sudah mengenal. Malah sempat ada pemesan dari Malaysia," tuturnya.
Dia hanya berharap pemerintah bisa memberikan andil baik bantuan pemasaran, agar mampu meningkatkan perekonomian rakyat.
"Begitu banyak manfaat sampah plastik bila kita tahu dan mampu mengelolanya dengan baik," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia menjual botol bekas begitu saja, namun uang yang didapat hanya sedikit
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini awalnya iseng memanfaatkan sampah plastik di indekosnya. Kini hasil kerajinannya laku di pasar mancanegara.
Baca SelengkapnyaBahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pembuatan kursi dari bahan limbah botol plastik.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca SelengkapnyaSetelah adanya kegiatan ini, warga setempat tidak lagi khawatir soal penumpukkan sampah.
Baca Selengkapnya