Tangani Persoalan Irigasi, 14 Daerah Jadi Lokasi Program Pertanian Cerdas Iklim
Merdeka.com - Sebanyak 14 kabupaten di tujuh provinsi menjadi lokasi program Kementerian Pertanian (Kementan), yaitu pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA). Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak produksi para petani di daerah tersebut.
Kementan mendampingi dan mengawal pemerintah daerah dalam upaya percepatan kegiatan CSA dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Dukungan pemerintah pusat bagi pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten (Pemkab) mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Kegiatan CSA SIMURP Komponen A tahun 2023, yang berlangsung di BSD City selama tiga hari, 23 sampai 25 Mei 2023.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan Bustanul Arifin Caya menuturkan, dalam program tersebut Pemda bertugas mulai dari melakukan pengawalan peningkatan produksi para petani hingga penerapan teknologi.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
-
Apa program Kementan yang membantu petani di Sukabumi? Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Apa program Kementan untuk petani yang menanam lebih dari sekali? Dia mengatakan, petani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.
-
Bagaimana Kementan fasilitasi petani? 'Pak Amran itu saya kenal visinya sangat baik dan saya yakin dengan yang dikatakannya hari ini di Kalimantan Selatan dan kemarin di Sumatera Selatan bahwa dia melakukan percepatan tanam.' Maka saya dan teman-teman petani akan bergerak untuk mencapai (target.red) produksi kita, terutama palawija, padi, kedelai, dan jagung. Itu akan kita genjot,' ungkap Yadi saat ditemui seusai menghadiri kegiatan 1st Agri-Invesment Forum and Expo (AIFE) 2023, di Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis, 16 November 2023.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
"Pemda melakukan pengawalan peningkatan produksi, produktivitas dan IP di lokasi SIMURP, serta mereplikasi teknologi CSA secara masif melalui sosialisasi dan media publikasi," kata Bustanul dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (26/5).
Bustanul menambahkan, daerah dapat melakukan upaya percepatan realisasi kegiatan SIMURP 2023, mengaplikasikan hasil pertemuan sebagai upaya mendukung keberhasilan program.
Menurutnya, penyuluh, mantri pengairan, aparat desa dan petugas lembaga atau instansi terkait lainnya dalam pemberdayaan masyarakat petani pemakai air, baik yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) maupun kelompok tani dan Gapoktan, berjalan harmonis dan saling melengkapi.
Dalam rakor tersebut, dibuka Bustanul Arifin Caya dan dihadiri 92 peserta di antaranya sejumlah pimpinan dari dinas terkait di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Upaya percepatan ini dinilai sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang mengaku senang dengan para bupati dan gubernur yang agresif memperjuangkan kebutuhan pangan masyarakatnya.
"Saya suka bupati dan gubernur yang agresif karena kita bisa memecahkan masalah langsung di lapangan, juga harus membuktikan kerja nyata di lapangan," katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Syahrul, persoalan pertanian memang harus dipecahkan bersama dengan mempererat komunikasi dan koordinasi antar lembaga atau kementerian, serta pimpinan daerah hingga level camat dan lurah.
"Tidak bisa hanya Menteri Pertanian saja yang bekerja. Sandarannya tetap ada di kepala daerah yakni gubernur dan bupati," ujarnya.
Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, pada pemerintah daerah untuk mendukung program Kementan melalui SIMURP.
"Selain untuk pengelolaan dan pengembangan irigasi partisipatif menuju modernisasi irigasi pada masa yang akan datang, juga integrasi kebijakan nasional dan kebijakan daerah," jelas Dedi.
Sinergi dan integrasi tersebut, lanjut Dedi Nursyamsi, akan mendukung pelaksanaan di lapangan, terutama dalam mengatur pola tanam dan rencana pengelolaan sumber daya air yang menguntungkan petani.
Sebagaimana diketahui, lokasi kegiatan Program SIMURP tersebar pada 24 kabupaten di 10 provinsi yang merupakan daerah irigasi maupun daerah rawa di antaranya Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.
Pulau Jawa meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang di Jawa Barat. Tujuh kabupaten di Jawa Tengah yakni Banjarnegara, Purbalingga, Purworejo, Grobogan, Demak, Kebumen, Brebes. Dan Kabupaten Jember di Jawa Timur.
Sementara di Kalimantan hanya Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah. Kabupaten Takalar, Bone, Pangkep, Pinrang. Konawe di Sulawesi Selatan. Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara. Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
Baca SelengkapnyaBantuan pompa air dan irigasi perpompaan untuk Jateng mencapai 6.405 unit untuk 35 kabupaten/kota.
Baca SelengkapnyaSalah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel
Baca Selengkapnyamengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaKrisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.
Baca SelengkapnyaProgram ini bahkan sudah berlangsung sejak awal tahun 2024.
Baca Selengkapnyaada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.
Baca SelengkapnyaKementan memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrem yang mempengaruhi jalannya produksi pangan.
Baca SelengkapnyaMentan Syahrul percaya, analisis dan tesis yang jajarannya lakukan bisa menjawab seluruh tantangan yang ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.
Baca SelengkapnyaKementan sebut Indonesia siap hadapi El Nino dan stok pangan aman
Baca Selengkapnya