Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangani Persoalan Irigasi, 14 Daerah Jadi Lokasi Program Pertanian Cerdas Iklim

Tangani Persoalan Irigasi, 14 Daerah Jadi Lokasi Program Pertanian Cerdas Iklim Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan Bustanul Arifin Caya. Istimewa

Merdeka.com - Sebanyak 14 kabupaten di tujuh provinsi menjadi lokasi program Kementerian Pertanian (Kementan), yaitu pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA). Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak produksi para petani di daerah tersebut.

Kementan mendampingi dan mengawal pemerintah daerah dalam upaya percepatan kegiatan CSA dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Dukungan pemerintah pusat bagi pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten (Pemkab) mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Kegiatan CSA SIMURP Komponen A tahun 2023, yang berlangsung di BSD City selama tiga hari, 23 sampai 25 Mei 2023.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan Bustanul Arifin Caya menuturkan, dalam program tersebut Pemda bertugas mulai dari melakukan pengawalan peningkatan produksi para petani hingga penerapan teknologi.

Orang lain juga bertanya?

"Pemda melakukan pengawalan peningkatan produksi, produktivitas dan IP di lokasi SIMURP, serta mereplikasi teknologi CSA secara masif melalui sosialisasi dan media publikasi," kata Bustanul dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (26/5).

Bustanul menambahkan, daerah dapat melakukan upaya percepatan realisasi kegiatan SIMURP 2023, mengaplikasikan hasil pertemuan sebagai upaya mendukung keberhasilan program.

Menurutnya, penyuluh, mantri pengairan, aparat desa dan petugas lembaga atau instansi terkait lainnya dalam pemberdayaan masyarakat petani pemakai air, baik yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) maupun kelompok tani dan Gapoktan, berjalan harmonis dan saling melengkapi.

Dalam rakor tersebut, dibuka Bustanul Arifin Caya dan dihadiri 92 peserta di antaranya sejumlah pimpinan dari dinas terkait di tingkat provinsi maupun kabupaten.

Upaya percepatan ini dinilai sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang mengaku senang dengan para bupati dan gubernur yang agresif memperjuangkan kebutuhan pangan masyarakatnya.

"Saya suka bupati dan gubernur yang agresif karena kita bisa memecahkan masalah langsung di lapangan, juga harus membuktikan kerja nyata di lapangan," katanya beberapa waktu lalu.

Menurut Syahrul, persoalan pertanian memang harus dipecahkan bersama dengan mempererat komunikasi dan koordinasi antar lembaga atau kementerian, serta pimpinan daerah hingga level camat dan lurah.

"Tidak bisa hanya Menteri Pertanian saja yang bekerja. Sandarannya tetap ada di kepala daerah yakni gubernur dan bupati," ujarnya.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, pada pemerintah daerah untuk mendukung program Kementan melalui SIMURP.

"Selain untuk pengelolaan dan pengembangan irigasi partisipatif menuju modernisasi irigasi pada masa yang akan datang, juga integrasi kebijakan nasional dan kebijakan daerah," jelas Dedi.

Sinergi dan integrasi tersebut, lanjut Dedi Nursyamsi, akan mendukung pelaksanaan di lapangan, terutama dalam mengatur pola tanam dan rencana pengelolaan sumber daya air yang menguntungkan petani.

Sebagaimana diketahui, lokasi kegiatan Program SIMURP tersebar pada 24 kabupaten di 10 provinsi yang merupakan daerah irigasi maupun daerah rawa di antaranya Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.

Pulau Jawa meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang di Jawa Barat. Tujuh kabupaten di Jawa Tengah yakni Banjarnegara, Purbalingga, Purworejo, Grobogan, Demak, Kebumen, Brebes. Dan Kabupaten Jember di Jawa Timur.

Sementara di Kalimantan hanya Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah. Kabupaten Takalar, Bone, Pangkep, Pinrang. Konawe di Sulawesi Selatan. Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara. Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejar Produksi dan Tanam dua kali, Kementan Bantu Petani di Sukabumi Irigasi Perpompaan
Kejar Produksi dan Tanam dua kali, Kementan Bantu Petani di Sukabumi Irigasi Perpompaan

Sebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.

Baca Selengkapnya
Kementan Sebut Manfaat Program Pompanisasi dan PAT Dirasakan Petani Jawa Tengah
Kementan Sebut Manfaat Program Pompanisasi dan PAT Dirasakan Petani Jawa Tengah

Bantuan pompa air dan irigasi perpompaan untuk Jateng mencapai 6.405 unit untuk 35 kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering
Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering

Salah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan

BPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel

Baca Selengkapnya
Irigasi Sumur Tanah Dalam  di Tanah Laut Dukung Gernas Penanganan Dampak El Nino Seluas 5732 Ha
Irigasi Sumur Tanah Dalam di Tanah Laut Dukung Gernas Penanganan Dampak El Nino Seluas 5732 Ha

mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.

Baca Selengkapnya
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.

Baca Selengkapnya
Mentan Masifkan Pompanisasi Hadapi Kekeringan Panjang
Mentan Masifkan Pompanisasi Hadapi Kekeringan Panjang

Program ini bahkan sudah berlangsung sejak awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kejar Produksi 35 Juta Ton, Kementan Andalkan Strategi Irigasi
Kejar Produksi 35 Juta Ton, Kementan Andalkan Strategi Irigasi

ada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.

Baca Selengkapnya
Tangani Elnino, Grobogan Andalkan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan
Tangani Elnino, Grobogan Andalkan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan

Kementan memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrem yang mempengaruhi jalannya produksi pangan.

Baca Selengkapnya
Berhasil Mitigas El Nino, Kementan Diganjar Penghargaan Merdeka Awards 2023
Berhasil Mitigas El Nino, Kementan Diganjar Penghargaan Merdeka Awards 2023

Mentan Syahrul percaya, analisis dan tesis yang jajarannya lakukan bisa menjawab seluruh tantangan yang ada.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan
Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan

Pemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.

Baca Selengkapnya
Optimis Hadapi El Nino, Mentan Tekankan Pentingnya Pemetaan Wilayah
Optimis Hadapi El Nino, Mentan Tekankan Pentingnya Pemetaan Wilayah

Kementan sebut Indonesia siap hadapi El Nino dan stok pangan aman

Baca Selengkapnya