Bantu Warga Terdampak Banjir Musi Rawas, BNPB Bentuk Pos Komando
Merdeka.com - Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (TRC BNPB) merekomendasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas membentuk pos komando untuk menangani banjir di wilayah itu secara terpadu.
Diketahui bahwa banjir melanda 2 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas pada pada Kamis (27/5) sekitar pukul 06.00 WIB. BNPB menyebut hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab Sungai Lakitan dan Sungai Bal meluap.
"BNPB memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD dalam penanganan darurat banjir di Kabupaten Musi Rawas, kita dorong supaya dibentuk pos komando," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/5).
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
BNPB mendorong sumber daya yang ada di kabupaten terdampak untuk menangani banjir di wilayah tersebut dengan menggerakkan seluruh unsur pemerintah, lembaga usaha, dan masyarakat. TRC BNPB sudah berada di lokasi di Desa Pasenan, Kecamatan Suku Tengah Lakitan Terawas pada Sabtu (29/5). BNPB juga membantu BPBD untuk melakukan kaji cepat di lapangan.
Sesuai rekomendasi TRC BNPB sebelumnya, BNPB kemudian melakukan pendampingan pos komando dan koordinasi lintas instansi di daerah untuk penanganan banjir. Sebagian anggota TRC BNPB melakukan kaji cepat di wilayah Kecamatan Selangit.
"Pos komando telah berjalan dengan memberikan pelayanan kesehatan melalui pos kesehatan, dapur umum, dan distribusi logistik," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan BNPB per Sabtu (29/5), banjir sudah surut. Sebagian jalan yang terendam juga sudah dapat diakses kendaraan kembali.
BNPB mencatat dua rumah hanyut terbawa arus air sungai dan 547 rumah terendam. Selain sektor perumahan dan bangunan publik yang rusak, banjir mengakibatkan 1 jembatan gantung dan 1 dermaga desa wisata rusak.
"Pada Jumat (28/5) lalu listrik dan jaringan telepon masih belum stabil. Akses di beberapa titik menuju lokasi masih ada yang tertimbun material lumpur. Khusus di desa wisata, Sri Pengantin, akses hanya dapat dilakukan melalui Sungai Bal dengan perahu," kata Raditya.
Data yang diterima BNPB per Sabtu (29/5), tidak ada korban jiwa akibat peristiwa banjir ini. Namun terdapat 547 KK atau sekitar 1.232 jiwa yang terdampak.
Daerah yang terendam yaitu Kecamatan Selangit dan Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas.
Berikut rincian jumlah keluarga terdampak di dua kecamatan tersebut:
- Kecamatan Selangit (Desa Batu Gane 7 KK, Muara Nilau 120 KK, Taba Gindo 60 KK dan Prabumenang 60 KK)
- Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas (Desa Pasenan 300 KK).
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaHendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaLokasi TPS yang terendam banjir yaitu di Kecamatan Tantau Kopar, Desa Sekapas, Sungai Rangau, Kelurahan Rantau Kopar dan Bagan Cempedak serta desa lainnya.
Baca SelengkapnyaPada SDN tersebut, terdapat enam Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni TPS 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 Desa Wonorejo
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaSuharyanto juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para warga yang terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk pelaksaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaEvakuasi bakal dilakukan apabila genangan akibat rob di Muara Angke mengalami peningkatan dan membahayakan keselamatan warga.
Baca SelengkapnyaAndrian bersama jajarannya memindahkan barang-barang milik korban banjir ke dalam sampan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi dari BMKG, Rob di wilayah pesisir Jakarta terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut.
Baca Selengkapnya