Tangerang minta wacana buku pelajaran diganti tablet dikaji lagi
Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewacanakan peralihan buku pelajaran berbasis fisik menjadi buku elektronik (e-book) yang dapat diakses dengan perangkat tablet.
Mendikbud Anies Baswedan beralasan perubahan fisik buku menjadi e-book adalah untuk menekan biaya pendistribusian buku-buku pelajaran ke daerah terpencil.
Menanggapi itu, Dinas pendidikan Kota Tangerang setuju saja jika fasilitasnya dianggarkan oleh pemerintah pusat. "Kalau pusat mau kasih pakai APBN kita setuju saja. Tapi kalau dibebankan ke APBD, tidak akan cukup, malah bisa habis," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Ahmad Lutfi, Kamis(8/1).
-
Siapa yang menyebutkan pendidikan sebagai beban? 'Secara ideologis, pendidikan tidak dilihat sebagai tanggung jawab negara, tetapi sebagai beban. Sejak 2016 ada kebohongan, karena ternyata anggaran pendidikan 20% sebagian untuk anggaran dana desa,' ujarnya.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Apa dampak buruk kelebihan air? Tubuh memang membutuhkan cairan, namun jika mengonsumsi air dalam jumlah berlebihan juga nggak dianjurkan. Hal tersebut justru berdampak buruk pada kesehatan dan menyebabkan munculnya penyakit tertentu karena adanya pembatasan cairan dalam tubuh. Penyakit tersebut di antaranya adalah ginjal kronik, gagal jantung, dan kadar albumin dalam serum rendah.
-
Kenapa semakin banyak diambil, semakin banyak tersisa? Semakin banyak yang Anda ambil, semakin banyak yang Anda tinggalkan. Siapa aku?
-
Apa dampak buruk dari tekanan finansial? Dampak buruk dari kelelahan ini adalah banyak warga Amerika menghindari atau mengabaikan penanganan masalah keuangan secara keseluruhan. Hampir 44 persen responden survei mengakui bahwa mereka akan mengabaikan masalah keuangan hingga menjadi krisis.
-
Mengapa air bersih di Bumi bisa habis? Namun, bumi bisa saja kehabisan air bersih yang dapat digunakan, atau setidaknya mengalami penurunan cadangan air sangat rendah.
Sementara jika tablet dibebankan ke orang tua siswa, tentunya tidak semua sanggup karena kondisi ekonomi yang tidak merata. Sehingga wacana yang bertujuan untuk menekan biaya buku sekolah itu hanya dirasa oleh masyarakat yang mampu.
"Menekan biaya pada konsep orang yang sudah mampu, kalau untuk beli tabletnya saja tidak bisa gimana mau menekan biaya? Malah lebih mahal," terang Ahmad Lutfi.
Untuk itu, kata Lutfi, sebaiknya konsep tersebut harus dipertimbangkan kembali melihat banyaknya kondisi masyarakat yang masih kurang mampu. "Konsep itu bagus, tapi bisa diratakan semua, kalau masih ada beberapa kondisi masyarakat yang belum siap," ujarnya.
Sementara Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berpendapat, Kementerian harus bisa menghitung dan mempertimbangkan secara matang rencana tersebut sebelum diterapkan nanti. Zaki meminta agar pemerintah memikirkan bagaimana kesiapan di daerah, tidak hanya dari sisi pemerintahnya saja, tetapi juga SDM yang mencakup guru, para murid dan orang tua mereka.
"Menurut saya ini harus dikaji kembali dan harus dilihat faktor kesiapan di lapangan. Selain itu, faktor kesehatan anak jangan sampai terabaikan, pasalnya bila anak harus bergelut dengan tablet selama 8 jam belajar pasti akan berpengaruh untuk kesehatan matanya," kata Zaki.
Zaki menambahkan, Pemkab Tangerang juga harus berhitung cermat terkait anggaran yang harus dipersiapkan jika wacana peralihan dari buku pelajaran berbasis fisik menjadi buku eletronik atau e-book ini mulai direalisasikan.
"Banyak pertimbangannya, terutama soal anggarannya. Pemkab Tangerang harus berhitung cermat terlebih dahulu. Harusnya Kemendikbud juga memperhitungkan apakah anggaran daerah itu mampu atau tidak, apabila pemerintah akan menerapkan hal tersebut. Karena dipastikan kesiapan anggaran setiap daerah berbeda-beda," tuturnya.
Tak hanya itu, kata Zaki, pemerintah juga harus melihat sistem jaringan telkom dan internet di setiap wilayah yang tidak semuanya sudah sempurna. "Bila diterapkan bukan cuma merubah budaya belajar dan mengajar tapi juga sarana telekomunikasinya yang benar-benar harus siap," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,
Baca SelengkapnyaRaperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%
Baca SelengkapnyaDPR menolak usulan untuk mengkaji ulang dana wajib atau anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.
Baca SelengkapnyaLedia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun belum optimal
Baca SelengkapnyaKepala Perpusnas menyatakan realisasi anggaran 2023 mencapai 88,22 persen atau Rp630,125 miliar dari total Rp714,275 miliar.
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaKetika dana sudah dianggarkan, maka diperlukan sebuah regulasi mengenai pelaksanaan sekolah gratis.
Baca SelengkapnyaDari jumlah itu, sebanyak Rp20 triliun diangarkan untuk dana beasiswa LPDP.
Baca SelengkapnyaRencana belanja daerah tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
Baca SelengkapnyaAPBN 2025 mematok target belanja negara senilai Rp3.621,3 triliun.
Baca Selengkapnya