Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanggapan Kemenkes Soal Pria di Pinrang Mengaku Divaksinasi 16 Kali

Tanggapan Kemenkes Soal Pria di Pinrang Mengaku Divaksinasi 16 Kali vaksin. ©2020 Merdeka.com/freepik

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan belum menerima laporan dugaan pria di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menerima suntikan vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengaku kaget mendengar informasi tersebut. Menurutnya, tidak ada manfaat menerima vaksin Covid-19 berlebihan.

Bahkan, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mendapat vaksin Covid-19 berlebihan bisa semakin meningkatkan kekebalan tubuh. Saat ini, ketentuan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat hanya dua dosis. Sementara untuk tenaga kesehatan hingga tiga dosis.

"Tidak ada bukti ilmiah akan semakin meningkatkan kekebalan," katanya kepada merdeka.com, Selasa (21/12).

Nadia mengingatkan, tujuan vaksinasi untuk memberikan perlindungan bagi diri sendiri dan orang lain dari ancaman Covid-19. Vaksinasi berlebihan justru bisa berdampak buruk atau membahayakan kesehatan.

"Dampak penerimaan vaksinasi yang tidak seharusnya bahkan berlebih ini akan membahayakan kesehatan kita. Efek samping seperti gangguan pembekuan darah atau efek lainnya," jelasnya.

Pengakuan Penerima Vaksin Hingga 16 Kali

Sebuah video seorang pria bernama Abdul Rahim menjadi perhatian di jagat media sosial (medsos). Pria yang diduga berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut mengaku sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19.

Dalam video berdurasi 31 detik tersebut, Abdul Rahim tersebut mengungkapkan dirinya sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Dia menjelaskan 14 kali menggantikan warga lainnya yang enggan divaksinasi tetapi ingin mendapatkan sertifikat vaksin.

"Saya Abdul Rahim. Saya telah melakukan vaksinasi, 14 orang pengganti vaksinasi. Adapun suntikannya yang disuntikan 16 kali, upah yang dikasih antara Rp100-800 ribu," ujarnya dalam video.

Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan pihaknya baru mengetahui terkait video tersebut setelah viral. Dia mengaku perlunya pembuktian lebih dalam apakah ucapan Abdul Rahim benar atau tidak.

"Pengakuannya kan harus dibuktikan dulu kebenarannya kalau vaksin berkali-kali," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (20/12).

Dia menjelaskan proses vaksinasi memiliki prosedur, seperti mendaftar harus menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK). Selanjutnya, jika sudah sesuai warga tersebut akan menjalani screening apakah layak atau tidak untuk divaksin.

"Pihak puskesmas awalnya juga tidak pernah tahu kalau orang tersebut ternyata sudah berkali-kali pindah dan divaksin," ungkapnya.

Dia mengaku pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke kepolisian. Dia mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada polisi terkait pengakuan Abdul Rahim yang viral di medsos.

Diduga ODGJ

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pinrang menelusuri lebih dalam sosok warga Kecamatan Wattang Sawito, Abdul Rahim yang viral karena mengaku sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Dinkes Pinrang menduga Abdul Rahim mengalami gangguan kejiwaan.

Kepala Dinkes Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga, sosok Abdul Rahim memiliki gangguan kejiwaan. Meski demikian, pihaknya masih perlu mendalami terkait informasi tersebut dengan melibatkan dokter kejiwaan.

"Ini menurut keluarganya memang orang ada gangguan jiwanya. Jadi perlu diselidiki dulu kalau kejiwaannya ya pasti juga nanti dilibatkan dokter pemeriksa apakah betul seperti pernyataan keluarganya," katanya kepada merdeka.com, Selasa (21/12).

Dia mengungkapkan, jika sudah ada hasil pemeriksaannya, selanjutnya pihaknya akan mencari tahu siapa saja warga yang pernah menitipkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun Kartu Keluarga (KK) untuk digantikan menjalani vaksinasi.

"Dan kalau tidak ada gangguan jiwa, selanjutnya orang yang menitipkan KTP-nya kan harus juga dicari tahu. Rasanya enggak masuk akal sampai mau bayar Rp800 ribu ya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Watang Sawitto, Ajun Komisaris Muhammad Yusuf Badu mengaku pihaknya sudah memeriksa Abdul Rahim. Berdasarkan pengakuan Abdul Rahim, kata Yusuf, dia mengakui berulang kali disuntik vaksin.

"Dia datang didampingi keluarganya. Dia bilang sering kali (divaksin)," tuturnya.

Meski Abdul Rahim mengaku telah sering kali disuntik vaksin, polisi tak langsung mempercayai. Pasalnya, keterangan Abdul Rahim sering berubah-ubah.

"Keluarganya juga bilang ada gangguan kejiwaan. Jadi kami tidak lakukan penahanan," ucapnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak

Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya

Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.

Baca Selengkapnya
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Pekan Imunisasi Nasional Kembali Digelar, Ini Pentingnya Imunisasi Polio bagi Anak
Pekan Imunisasi Nasional Kembali Digelar, Ini Pentingnya Imunisasi Polio bagi Anak

Untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.

Baca Selengkapnya
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin

Melewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi HPV pada Siswi Putri di Banyuwangi Capai 83 Persen
Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi HPV pada Siswi Putri di Banyuwangi Capai 83 Persen

Vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.

Baca Selengkapnya