Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanggung jawab Danjen Kopassus saat anak buahnya tewaskan TNI AU

Tanggung jawab Danjen Kopassus saat anak buahnya tewaskan TNI AU HUT ke-63 Kopassus. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Diduga akibat masalah sepele, anggota dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) terlibat perkelahian. Dua matra TNI ini berkelahi saat berada di sebuah tempat karaoke, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tak lama setelah bentrok berlangsung, salah satu anggota TNI AU, yakni Sersan Mayor (Serma) Zulkifli dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan tiga rekannya masih menjalani perawatan.

Setelah diselidiki, para pelaku yang diduga berkelahi dengan TNI AU merupakan anggota Grup 2 Kopassus di Menjangan, Magelang, Jawa Tengah. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, lima orang yang diduga berada di lokasi kejadian langsung diserahkan kepada Detasemen Polisi Militer (Denpom) untuk diperiksa.

Belakangan, pelaku bertambah menjadi tujuh orang dan semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka. Kini, hukuman tengah menanti para prajurit elite TNI tersebut.

Di tengah kasus yang melibatkan korpsnya, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal TNI Doni Monardo bertindak cepat. Dia langsung mengorganisir pasukannya, sekaligus menyampaikan permohonan maaf terhadap para korban, termasuk TNI AU.

Berbagai cara dia lakukan agar tidak terjadi aksi balas dendam dari TNI AU, mulai dari menanggung biaya pengobatan, hingga memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal. Terakhir, Doni juga berniat mengangkat putra almarhum Zulkifli sebagai anak angkatnya.

Berikut bentuk tanggung jawab yang ditunjukkan Danjen Kopassus saat anak buahnya menewaskan seorang anggota TNI AU:

Tanggung biaya pengobatan dan santunan Rp 100 juta

Mayjen Doni menyesalkan kasus perkelahian dan pengeroyokan yang berujung dengan tewasnya Serma Zulkilfi di sebuah kafa kawasan Sukoharjo, Jawa Tengah. Guna mengurangi penderitaan keluarga yang ditinggalkan, Danjen memberikan uang santunan Rp 100 juta kepada keluarga korban.Santunan ini diberikan setelah perwakilan Kopassus mendatangi rumah duka sembari mengantarkan jenazah kepada keluarganya. Hal itu disampaikan berdasarkan siaran pers resmi yang diterbitkan Dinas Penerangan Kopassus, Selasa (2/6) malam lalu.Uang santunan sebesar Rp 100 juta tersebut langsung diberikan kepada istri almarhum Serma Zulkifli. Selain itu, Doni juga berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi ketiga korban yang masih menjalani perawatan medis."Kami juga akan bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan sampai sembuh. Kami juga akan memberi santunan kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Doni saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (2/6).

Angkat putra Alm Serma Zulkifli jadi anak

Mayjen Doni berencana menjadikan putra almarhum Sersan Mayor Zulkifli menjadi anak angkat. Tindakan ini dilakukannya sebagai bentuk tanggung jawab atas kematian sang ayah di tangan anak buahnya di Sukoharjo, Jawa Tengah."Ada rencana, kesempatan pertama Pak Danjen Kopassus nanti akan datang ke orangtuanya menyampaikan niatan untuk angkat anaknya jadi anak angkatnya. Itu sebagai bentuk tanggung jawab moral beliau," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen Wuryanto kepada merdeka.com, Jumat (5/6).Wuryanto menambahkan, Danjen tak sekadar mengangkat anak saja, tapi juga membiayai seluruh kebutuhan putra almarhum Sersan Mayor Zulkifli tersebut."Ya, biaya semuanya lah. Ini sebagai bentuk tanggung jawab. Ya anak angkat lah, bukan cuma pendidikan," ujarnya.Masalah tanggung jawab tak cuma diberikan kepada keluarga Zulkifli saja, tapi juga ketiga korban pemukulan yang hingga saat ini masih dalam perawatan. Di mana, seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh Kopassus."Rencana ini sudah dikomunikasikan Danjen kepada Wakasau. Cuma karena Danjen ini sangat sibuk, sekarang masih di NTT, belum sempat datang ke orangtuanya," pungkasnya.

Minta maaf dan janji transparan soal kasusnya

Mayjen Doni segera bertindak cepat segera setelah mengetahui para pelaku pengeroyokan empat anggota TNI Angkatan Udara merupakan anak buahnya. Selain memerintahkan prajurit agar tidak keluar markas, dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada TNI Angkatan Udara selaku korban.Permintaan maaf tersebut disampaikan secara langsung melalui Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Santos G Matondang. Ucapan dibacakan saat menyambut kedatangan jenazah Serma Zulkifli di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta."Kami segenap keluarga besar Kopassus ikut berbelasungkawa sebesar-besarnya terutama keluarga korban termasuk yang dirawat," ujar Doni saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (2/6).

Janji transparan

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Ayah & Anak Sama-sama Kopassus, Bapaknya Jenderal Kini jadi Komandan Pasukan Elite Gabungan 3 Matra TNI
Potret Ayah & Anak Sama-sama Kopassus, Bapaknya Jenderal Kini jadi Komandan Pasukan Elite Gabungan 3 Matra TNI

Momen haru dan membanggakan ala Komandan Koopssus TNI saat membaretkan sang putra yang baru saja selesai menempa pendidikan Kopassus.

Baca Selengkapnya
4 Prajurit Gugur di Papua, Panglima TNI Ubah Strategi Perangi KKB
4 Prajurit Gugur di Papua, Panglima TNI Ubah Strategi Perangi KKB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Kupang
Kronologi Tiga Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Kupang

Peristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Profil Letjen Richard Tampubolon, Jenderal Kopassus Sikat OPM Tewaskan Disertir TNI
VIDEO: Profil Letjen Richard Tampubolon, Jenderal Kopassus Sikat OPM Tewaskan Disertir TNI

Richard sendiri merupakan lulusan Akademi Militer 1992 dan berasal dari Kopassus.

Baca Selengkapnya
Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud

Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Puluhan Prajurit TNI Serang Warga Desa Selamat di Deli Serdang hingga Satu Orang Tewas
Duduk Perkara Puluhan Prajurit TNI Serang Warga Desa Selamat di Deli Serdang hingga Satu Orang Tewas

Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Profil Jenderal Doni Munardo Semasa Hidup, Berdarah Kopassus Bikin Perompak Somalia Gemetar
VIDEO: Profil Jenderal Doni Munardo Semasa Hidup, Berdarah Kopassus Bikin Perompak Somalia Gemetar

Doni Monardo dikabarkan jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya
TNI dan Polri Tembak Mati Anggota KKB di Teluk Bintuni
TNI dan Polri Tembak Mati Anggota KKB di Teluk Bintuni

Pasukan TNI-Polri melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap DPO KKB dimulai sejak 15 Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Profil Doni Monardo, Jenderal Berdarah Kopassus Komandan 'Tempur' Lawan Covid Kini Tutup Usia
Profil Doni Monardo, Jenderal Berdarah Kopassus Komandan 'Tempur' Lawan Covid Kini Tutup Usia

Mantan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo tutup usia.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga TNI AL Kenang Doni Monardo, 22 Tahun Lalu Latihan Anti-Teror di Korsel
Jenderal Bintang Tiga TNI AL Kenang Doni Monardo, 22 Tahun Lalu Latihan Anti-Teror di Korsel

Jenderal Bintang 3 TNI Angkatan Laut ini mengenang sosok Jenderal Doni Monardo.

Baca Selengkapnya
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'

Profil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya