Tanggung jawab moral sang Rektor UII
Merdeka.com - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Harsoyo mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (26/1). Pengunduran diri sang Rektor UII ini bukan tanpa sebab. Melainkan sebagai tanggung jawab moral atas insiden tewasnya tiga orang mahasiswa UII usai mengikuti acara diklat dasar mahasiswa pecinta alam (Diksar Mapala) di lereng Gunung Lawu.
Harsoyo menyatakan, sejak awal kasus meninggalnya 3 mahasiswa UII, dirinya sudah membuat surat pengunduran diri yang ditujukan ke Senat UII. Harsoyo mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban moral atas kasus ini.
"Surat saya kirim hari ini. Awalnya saya sempat berpikir kalau mundur apa tidak dianggap lari dari tanggung jawab. Tapi saya melihat menteri di Jepang mundur karena korupsi, Direktur Citilink mundur, dan Dirjen Pajak mundur karena tidak sesuai target. Saya melihat mundur lebih terhormat," jelas Harsoyo ditemui di Kantor Kopertis Wilayah V, Kamis (26/1).
-
Bagaimana mahasiswa merespon pengunduran diri Soeharto? Pengunduran diri Soeharto tersebut disambut suka cita oleh para mahasiswa. Aksi pendudukan Gedung DPR/MPR berubah menjadi pesta rakyat.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang harus mengundurkan diri? Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan, anggota dewan yang terpilih harus mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai calon kepala daerah.
-
Kapan Bambang Susantono mengajukan pengunduran diri? Beberapa waktu yang lalu Bapak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Pak Doni Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala Otorita IKN. Kemudian beberapa waktu berikutnya Presiden juga menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai kepala otoritas IKN
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang mengucapkan perpisahan? Sebagai karyawan, tentu harus mematuhi setiap kebijakan yang diterapkan perusahaan.
Meskipun mundur dari jabatan Rektor UII, Harsoyo mengaku tetap akan mengawal kasus meninggalnya 3 mahasiswa saat diksar mapala UII. Harsoyo akan mengawal hingga tuntas kasus tersebut.
Sebelum menyatakan mundur, Harsoyo sempat mengikuti rapat tertutup bersama Menristekdikti, Mohamad Nasir di ruang rapat Kopertis Wilayah V di Yogyakarta. Selain Menristekdikti hadir pula dalam rapat tersebut Koordinator Kopertis V dan Ketua Badan Wakaf UII.
Harsoyo mengucapkan belasungkawa dan meminta maaf kepada seluruh keluarga peserta Diksar Mapala UII.
"Kami menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban. UII tidak akan menghalangi keluarga korban apabila akan melakukan proses hukum. UII juga akan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak kepolisian untuk pengusutannya," ujar Harsoyo saat menjenguk keluarga korban di rumah sakit.
Dia menegaskan, pihaknya bertanggung jawab sepenuhnya atas meninggalnya tiga orang mahasiswa maupun peserta Diksar Mapala lainnya. UII juga berkomitmen untuk mengusut kasus tersebut secara objektif, terbuka dan tuntas.
Pasca kejadian ini, Harsoyo langsung mengambil sikap tegas. Semua kegiatan Mapala dibekukan sementara. Selain itu, semua kegiatan yang bersifat outdoor atau luar lapangan juga dibekukan.
UII juga akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan kemahasiswaan. Evaluasi ini dilakukan untuk melakukan perbaikan kegiatan mahasiswa ke depannya.
"Ini baru pertama kalinya terjadi peristiwa seperti ini. Mapala UII sudah berdiri sejak tahun 1974. GC sudah diadakan sebanyak 37 kali. 36 penyelenggaraan tidak pernah ada masalah. Baru saat ini sampai ada korban," terang Harsoyo.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga orang mahasiswa UII tewas usai mengikuti acara pendidikan dasar atau The Great Camping (GC), yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah yang digelar pada 13 hingga 20 Januari 2017.
Ketiga mahasiswa yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro UII angkatan 2015, asal Batam tewas dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Jumat (20/1). Asyam mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 asal Yogyakarta tewas di RS Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (21/1). Korban terakhir adalah Ilham mahasiswa Hukum Internasional angkatan 2015 yang tewas di RS Bethesda, Senin (23/1). (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPencabutan SK ini diumumkan Prof Nasih usai salat Ashar berjamaah dengan Prof Bus sapaan Prof Budi Santoso di Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair.
Baca SelengkapnyaProf Dr Jamal Wiwoho mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS).
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca SelengkapnyaRektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaTotal ada dua laporan dugaan pelecehan seksual dilakukan Rektor Universitas Pancasila ditangani Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaSatgas PPKS UI menilai Rektor dan pimpinan UI yang disebut tidak mendukung tugas mereka.
Baca SelengkapnyaJabatan Prof. Ari Kuncoro sebagai Rektor UI akan berakhir pada 4 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSelain itu, UMS juga memberikan sanksi yang sama pada kasus dosen lainnya yang diduga mengajak melakukan tindak asusila mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi itu terjadi mulai dari tahun 2022 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaDua guru besar UNS Surakarta tak terima gelar profesor mereka dicopot Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Keduanya mengajukan keberatan dan gugatan ke PTUN.
Baca Selengkapnya