Tangis Keluarga Pecah saat Brimob Tewas Tersambar Petir di Gunung Welirang Dimakamkan
Merdeka.com - Suasana haru menyeruak ketika mobil jenazah yang membawa almarhum Bripda Fredy Kusbiantoro, korban tewas tersambar petir saat mengikuti pendidikan Brimob di Puncak Gunung Ringgit, Pasuruan, Jawa Timur.
Derai air mata keluarga dan peziarah pun ikut tumpah di tengah hujan gerimis yang mengiringi prosesi pemakaman jenazah di Desa Simo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Di tengah suasana duka itu, sang ibu, Sri Suryati hanya bisa berteriak memanggil nama anak bungsunya itu. "Saya pengen melihat Fredy untuk terakhir kali," pintanya di depan peti jenazah Bripda Fredy, Selasa (17/12).
-
Dimana hujan dimakamkan? Awan-awan ini terbawa angin ke daratan, dan ketika mereka terlalu berat dan dingin, mereka jatuh sebagai hujan.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Bagaimana reaksi warga Demak saat sumur meluber? 'Terus saya keluar, nyari orang-orang. Mereka langsung ke sini, langsung diviralkan. Biasanya nggak pernah,' kata Siti Aminah, pemilik sumur tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (18/9).
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
Sementara sang bapak, Lardi Wardoyo, berusaha di samping ibu korban. "Sabar bu. Ini ujian. Kita harus sabar, kita doakan saja Fredy," katanya berusaha menenangkan.
Tersambar Petir saat Pendidikan
Bripda Fredy dimakamkan dengan cara Kepolisian di pemakaman umum Desa Simo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Bertindak sebagai inspektur upacara, Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.
Kombes Pol I Ketut mengatakan, bahwa Bripda Fredy menjadi korban tersambar petir saat menjalankan tugas melaksanakan kegiatan pendidikan dasar Brimob. "Ya kemarin (Senin) kejadiannya," katanya.
Dia menyebutkan bahwa diakhir pendidikan, musibah datang. Tidak ada yang menghendaki. Dia menyebutkan bahwa cuaca saat itu tidak mendukung.
"Sehingga menyebabkan 3 anggota meninggal dunia. Salah satunya Fredy. Saya minta doanya agar Bripda Fredy diterima di sisi Nya," jelasnya.
Menurutnya Bripda Fredy meninggal karena menderita luka bakar pada beberapa bagian tubuhnya. Demikian juga dengan 2 anggota lainnya juga mengalami luka bakar
"Dua lainnya juga sudah dikirim ke rumah masing-masing. Sesuai permintaan keluarganya," jelasnya.
Sementara, korban luka ada 9 orang yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Dia mengklaim bahwa kondisinya sudah stabil dan dalam masa pemulihan trauma.
Keluarga Ikhlas
Sementara itu, keluarga dari korban tersambar petir siswa Pusdik Brimob Watukosek, Bripda Fredy Kusbiantoro mengaku tidak berfirasat apapun terkait dengan insiden itu. Bahkan kabar meninggalnya anak bungsu dari Lardi Wardoyo dan Sri Suryati diterima setelah 4 jam kejadian.
"Kami baru mendapatkan kabar saat magrib kemarin. Sekitar pukul 17.30 wib, " kata kakak Ipar dari Bripda Fredy Kusbiantoro, Jatmiko.
Itu pun, kata dia, informasi yang keluarga Bripda Fredy dapat belum valid. Dia mengatakan, Bhabinkamtibmas dari Polsek Slahung yang datang mengabarkan ke rumah duka.
"Memang mengabarkan. Tapi namanya salah bukan nama adik saya. Cuma nomor siswa nya benar. Makanya awalnya keluarga belum percaya," terangnya.
Menurutnya berbekal kebimbangan, dirinya mencoba melacak kabar tersebut. Dan sekitar pukul 18.30 Wib, kabar yang semula simpang siur menjadi kenyataan.
"Adik saya memang meninggal karena disambar petir. Ibu langsung shock sampai sekarang," jelasnya.
Sementara, sang ayah, Lardi Wardoyo mengaku sudah ikhlas. Dia mengatakan mengetahuinya dari menantunya jika anak bungsunya tidak ada.
"Ya dapat kabar jika Fredy kesambar petir. Ya sedih. Tapi mau gimana lagi. Kami harus ikhlas menerimanya," katanya sambil menahan tangis.
Sebelumnya, tiga peserta didik Dasar Bintara (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan tewas setelah tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, Pasuruan, Senin (16/12).
Ketiga jenazah insiden tersambar petir ini antara lain Wisnu Mukti S nomor siswa 048 Salrim Da Jateng, Fredy Kusbiantoro, nosis 182 Salrim Da Jatim dan Rizky Setiawan Pratama nosis 244 salrim Da DIY.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaSederet potret haru pada perayaan HUT ke-78 RI di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaBanjir menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan tanah longsor di beberapa lokasi di Malang.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca Selengkapnya