Tangis keluarga sambut pindahan Endang dari poskamling ke kontrakan
Merdeka.com - Endang Jumariyah (45) bersama dua anaknya, Ahmad Febrianto (15) dan Yuli Anggraeni (10) yang sempat tidur di poskamling, Malang, sudah merasa lega. Mereka telah mendapatkan kontrakan sebagai tempat tinggal baru untuk sementara.
Semalam, begitu mendapatkan kontrakan untuk tempat tinggal, warga secara bergotong royong ikut membantu memindahkan barang-barang miliknya.
"Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB pindahannya. Rumai sekali, dibantu warga sekitar. Warga guyub membantu," kata Endang saat ditemui di kontrakannya, Kemantren II RT 3 RW 3, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (11/3).
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang tinggal di kolong rumah? 'Biasanya suara itu terdengar larut malam, dan kami mengira itu hanya hewan yang berada di kolong rumah,' ungkap Ricardo Silva, menantu pemilik rumah tersebut. 'Suara-suara itu mirip ketukan, seperti saat istri saya berjalan, dan terdengar seperti suara balasan dari bawah rumah, sehingga dia berkata, 'kamu tahu ada yang salah'.'
-
Siapa yang tinggal bersama Engku Emran? Terlihat sebuah halaman luas di rumah mereka, yang sering kali digunakan putra Noor Nabila, Jayden, untuk bermain mobil-mobilan.
-
Siapa yang tinggal di Desa Budaya Pampang? Desa ini menjadi tempat tinggal tetap masyarakat Suku Dayak Apokayan.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
Sejak pagi tadi, Endang mulai menata barang-barangnya di rumah berukuran 3 meter x 5 meter. Rumah tersebut dilengkapi kamar mandi dalam serta saluran air PDAM.
Pemilik rumah sedang memasang jendela sebagai ventilasi, meski dinding bagian luar rumah belum disemen. Kedua anaknya yang duduk di bangku SD dan SMP juga sudah mulai semangat bersekolah.
"Kemarin malam, selesai mediasi di kelurahan langsung pindahan, disewakan pikap oleh Bu Sri (kakak iparnya)," katanya.
Endang sebelumnya tinggal di poskamling di Klayatan II RT 8 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Dia diusir oleh keluarga suaminya, karena urusan warisan. Sebelumnya, Endang dan dua anaknya juga tinggal di lompongan, setelah rumah dikunci.
Aksi Endang mengundang simpati warga hingga dikhawatirkan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Mediasi yang sebelumnya dilakukan di lingkungan RT dan RW, akhirnya ditangani oleh pihak kelurahan.
Endang akhirnya mendapat bagian tanah 12 meter X 6 meter dan uang sebesar Rp 12,5 Juta dari kakak iparnya, Sri Astuti. Selain itu, dari saudara ipar termudanya, Wiwik Sudibyo (30) rela memberikan bagiannya sebesar Rp 10 Juta.
Endang dikontrakkan rumah oleh Sri Astuti dengan nilai Rp 2,5 juta selama satu tahun. Sambil menunggu pembangunan rumah yang akan dimulai dengan dibantu oleh kelurahan dan masyarakat sekitarnya.
"Sekarang saya sudah lega, tidak bingung tempat tinggal lagi, hak-hak anak saya juga sudah diberikan sesuai bagiannya," katanya.
Saudara-saudara kandung Endang yang tinggal di Kota Malang, juga sudah berdatangan, salah satunya Karmi Ningsih yang menangis setelah membaca koran.
"Dia nangis setelah baca berita tentang saya di koran. Dia bilang agar saya bersabar menjalani hidup," katanya.
Joko Sutopo, Ketua RT 8 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari menyatakan kalau proses pemindahan dilakukan oleh warganya bersama-sama. "Sekitar pukul 21.00 WIB warga bersama-sama mengangkut barang-barang Endang Jumariyah," kata Joko.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjadi ayah dari penyanyi terkenal sekaliber Lesti Kejora, Endang Mulyana memilih hidup sederhana.
Baca SelengkapnyaAyah Lesti Kejora juga menawarkan kepada kerabat dan warga sekitar. Semua tidak perlu membayar sebab sudah ditraktir oleh Ayah Lesti Kejora.
Baca SelengkapnyaKuliah Kerja Nyata selalu punya cerita unik tersendiri dari tiap kelompok.
Baca SelengkapnyaMomen haru anggota TNI yang lama bertugas jauh dari keluarga yang akhirnya pulang. Sang anak tampak tak mengenali bahkan menangis saat bertemu ayahnya.
Baca SelengkapnyaTidak memiliki lahan untuk bertani, keluarga Anis memberanikan diri untuk transmigrasi ke Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaAyah Lesti kini aktif membagikan aktivitasnya di kampung halaman, Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaNenek ini tak kuasa menahan tangis saat anak KKN pamitan pulang.
Baca Selengkapnya