Tangis Mensos Risma Teringat PPKS di Kolong Jembatan Meninggal Karena HIV/AIDS
Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis saat teringat pada sebuah keluarga pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang tak tertolong karena buruknya kondisi tempat tinggal mereka.
Emosi Mensos Risma meluap saat meresmikan Rumah Susun Sentra Mulia Jaya Jakarta, Jumat, yang dibangun bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk PPKS agar dapat berpenghasilan dan mandiri.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri PU, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Mensos Risma dilansir Antara, Jumat (31/3).
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Siapa yang menjadi korban penularan HIV? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
Risma mengatakan keluarga tersebut ditemukan bermukim di kolong jembatan dekat kantor Kementerian Sosial dengan berbagai masalah sosial yang dialami.
Keluarga tersebut ditawarkan untuk tinggal di balai milik Kemensos, karena pada saat itu belum ada program untuk pembangunan rumah susun untuk PPKS.
Sang Ibu dari keluarga tersebut menolak untuk pindah ke balai, karena beralasan memiliki anak perempuan yang sedang sakit keras. Rupanya anak tersebut mengidap HIV/AIDS akibat diperkosa di kolong jembatan.
“Tidak lama itu tinggal di balai, kita bawa ke rumah sakit, kondisinya berat. Akhirnya sekarang meninggal dunia. Saya bayangkan kalau anak saya tinggal di kolong jembatan,” ujar Mensos Risma.
Sehingga dengan terwujudnya program rumah susun untuk PPKS, kata Risma, negara hadir untuk memberikan uluran tangan pada pemerlu kesejahteraan sosial. Rumah Susun Sentra Mulya Jaya Jakarta di Komplek RPTC Bambu Apus Jakarta Timur, untuk pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
Mensos Risma mengatakan rumah susun tersebut merupakan bangunan kedua yang diresmikan untuk penerima manfaat, setelah sebelumnya meresmikan Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur di Bekasi.
Bangunan rumah susun tersebut terdiri dari lima lantai dengan jumlah sebanyak 93 kamar. Jumlah calon penghuni rumah susun sebanyak 76 keluarga atau 259 jiwa.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswi asal Kabupaten Sumba Timur ini diduga stres karena telah di drop out.
Baca SelengkapnyaPelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu memukul mental MA yang diduga kuat mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaTersangka TM (67), yang ditangkap karena mencabuli dua bocah dengan modus sebagai syarat masuk anggota kuda lumping meninggal di tahanan.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca Selengkapnyabalita itu meninggal karena mengalami gegar otak berat pascapenganiayaan.
Baca SelengkapnyaAnak lima tahun itu menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca Selengkapnya