Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangis Rama Pecah Usai Tahu Ayah dan Kakaknya jadi Korban Erupsi Semeru

Tangis Rama Pecah Usai Tahu Ayah dan Kakaknya jadi Korban Erupsi Semeru Rama Mengetahui Ayah dan Kakaknya Jadi Korban Erupsi Semeru. ©2021 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Hafid Krisna Ramadhan atau Rama (10) akhirnya mengetahui kalau bapak bersama kakaknya menjadi korban erupsi Semeru. Semula hanya beranggapan kalau mereka sedang kerja lembur mencari nafkah sebagai sopir truk di Lumajang.

Mugiati (46), ibunya, selama ini masih merahasiakan tentang keberadaan dua orang tulang punggung keluarganya itu. Ketika Rama menanyakan, selalu saja Mugiati berbohong dan berusaha menutupi dengan jawaban 'nylimur' sekenanya.

Tangis Rama pun pecah saat mengetahui kalau bapak bersama kakaknya menjadi korban erupsi Semeru. Ia diberitahu saat datang menerima santunan bersama Menteri Sosial Risma Triharini di bawah tenda pengungsian bersama keluarga korban yang lain.

Orang lain juga bertanya?

"Rama memang baru hari ini tahu kalau ayahnya dan kakaknya sudah tiada," ungkap Mugiati di samping Rama yang terus berusaha ditenangkan oleh tenaga pendamping sosial.

Rama bersama ibunya, didampingi tiga orang kerabat datang dari tempat tinggalnya di Purwoasri, Gumuk Mas, Jember. Rombongan memenuhi undangan Kemensos di tenda pengungsian di Lapangan Penanggal, Candipuro.

Saat itu tampak Menteri Risma ikut menenangkan Rama yang berusaha menahan air matanya. Sambil mengelus pundaknya, Risma memberi dorongan untuk bangkit dan semangat belajar.

Tampak ketika Rama sudah sedikit tenang, Risma mengajaknya bertukar nomor telepon dan berjanji akan mengurus sekolah.

"Saya sudah agak lega, dia akhirnya sudah tahu semuanya," kata Mugiati.

Ayah Rama, Hambali (58) bekerja sebagai sopir truk di pertambangan pasir di Kamar Kajang, Sumberwuluh, Lumajang. Secara bergantian truk itu disopiri bersama kakaknya, M. Faisal Akbar (20). Jasad keduanya hingga saat ini belum ditemukan, kendati truk sudah diketahui terpendam oleh lumpur panas erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12).

Rama yang duduk di Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) menyimpan kekhawatiran tentang sekolahnya. Karena selama ini memang ayah dan kakaknya yang mencari nafkah untuk kehidupan keluarga.

Kekhawatiran itu sempat terlontar disampaikan Rama kepada Mugiati saat mengetahui bapak dan kakaknya sudah tiada.

Sementara Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyempatkan diri untuk memberikan ketenangan bagi Rama dengan video call Bupati Jember, Hendy Siswanto. Thoriq menitipkan Rama terutama terkait persoalan pendidikannya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bertubi-Tubi Derita Munir Akibat Ulah Anak: Istri Dibunuh, Dibohongi & Uang Digelapkan Ratusan Juta
Bertubi-Tubi Derita Munir Akibat Ulah Anak: Istri Dibunuh, Dibohongi & Uang Digelapkan Ratusan Juta

RA tega membunuh ibu kandungnya. Namun demikian, ayahnya meminta dia tak dihukum berat. Kenapa?

Baca Selengkapnya
Nagita Slavina Korek Alasan Rayyanza Menangis Karena Anak Fitri Tropica di Sekolah
Nagita Slavina Korek Alasan Rayyanza Menangis Karena Anak Fitri Tropica di Sekolah

Rayyanza menangis di sekolah. Rupanya, penyebabnya menangis karena Kamya, anak artis Fitri Tropica.

Baca Selengkapnya
Serba-serbi Cerita Keberadaan Gunung Bohong di Cimahi, Pernah Pura-Pura Meletus
Serba-serbi Cerita Keberadaan Gunung Bohong di Cimahi, Pernah Pura-Pura Meletus

Rupanya beberapa cerita ini membuat bukit itu disebut Gunung Bohong. Salah satunya dulu dikabarkan pernah pura-pura meletus.

Baca Selengkapnya
Deretan Mitos Gunung Sumbing, Dikabarkan Ada Jalur Purba Tersembunyi di Bawah Tanah
Deretan Mitos Gunung Sumbing, Dikabarkan Ada Jalur Purba Tersembunyi di Bawah Tanah

Gunung Sumbing menyimpan banyak misteri yang belum terungkap hingga kini.

Baca Selengkapnya