Tangisan Katarina saat anaknya yang berkebutuhan khusus dilecehkan 2 wanita
Merdeka.com - Setelah beredar video pelecehan seksual terhadap Melkianus Djami, penyandang disabilitas yang dilakukan oleh dua remaja putri di parkiran sebuah rumah makan Jalan El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, orang tua korban angkat bicara.
Katarina Djami, ibunda Melki dibuat menangis setelah menonton video tak senonoh tersebut. Dia merasa sakit hati lantaran anaknya yang berkebutuhan khusus diperlakukan seperti itu.
Merdeka.com berkesempatan menyambangi rumah Melki, di RT 14 RW 05, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Kamis (26/4) siang. Katarina bercerita bahwa Melki atau yang dikenal dengan nama Licuk merupakan anak baik, penurut dan rajin.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
Awal melihat beberapa video dan foto beredar di grup Facebook, Melki tidak ingin bekerja lagi. Melki malah merapihkan beberapa potong pakaiannya, dan memberitahukan kepada Katarina bahwa dia akan pergi dari rumah tanpa alasan.
"Beta sebagai ibu sakit hati sekali, pas lihat video beta pu anak dibuat seperti itu, tau lai ini perempuan dua orang dari mana. Dia (Melki) kalau pulang kerja habis makan langsung diam di rumah atau langsung tidur. Nah pas itu video ada, dia sempat menyimpan pakaian dong di kantong plastik supaya mo pi jauh dari rumah, beta stres kenapa beta pu anak begini?" kata Katarina sambil mengusap air mata.
Menurut Katarina, walau berkebutuhan khusus, Melki tidak pernah meminta-minta kepada orang lain. Malah Melki meminta izin kepadanya untuk bekerja sebagai pengatur parkiran di rumah makan ayam geprek Kupang, demi membantu ekonomi keluarga.
"Dia minta izin di beta untuk kerja jaga parkir, pertama beta sonde mau karena dengan kondisi seperti itu beta takut. Tapi beta berpikir daripada dia buat yang sonde-sonde, jadi beta kasi izin apalagi dia kerja sama-sama dengan dia pu kaka sepupu di sana jadi aman," ujar Katarina.
Ia menambahkan, dia selalu menyiapkan teh panas sebagai sarapan pagi. Usai meneguk habis teh buatan Katarina, Melki lalu berangkat mengais rejeki. Hasil jaga parkir berapa pun yang diterima, selalu dibawa ke rumah dalam keadaan utuh.
"Kalau pagi dia bangun sekitar jam 9, dia langsung duduk minum teh. Habis minum teh dia tanya jam berapa supaya dia mandi ko siap pi kerja sudah. Dia tu mau bawa pulang uang berapapun langsung kasi di beta pegang dan suruh beli kami pu kebutuhan seperti beras dan sayur," kata penjual jagung bakar di depan rumah jabatan gubernur ini.
Ditanya mengenai kondisi Melki, Katarina mengungkapkan jika sejak lahir anak bungsu dari 9 bersaudara ini beratnya tidak sampai 1 kilogram. Walau demikian ia selalu merawat dengan tulus hingga Melki berumur 23 seperti saat sekarang.
"Sejak dia lahir dia su ada keterbelakngan mental, dia waktu lahir ke botol (anggur orang tua) kaka, kecil ana jadi beta pikir dia mo mati kaka. Tapi karena mungkin beta terlalu berusaha berdoa dan berobat di rumah sakit, akhirnya dia selamat sampai sekarang, makanya orang buat dia seperti itu beta pu hati terlalu sakit," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca SelengkapnyaIa tak berhenti menangis saat ibunya mencoba menlepas donat mainan dari kepala kucing.
Baca SelengkapnyaMeita ditangkap di rumahnya. Dia mengakui sudah menganiaya balita tak berdosa itu.
Baca SelengkapnyaAnak tersebut terlihat menangis dan mengatakan ampun. Namun, pria itu tetap mencubit sang anak.
Baca SelengkapnyaIbu korban, YR (27), mengaku awalnya curiga dengan luka memar di tubuh kedua anaknya.
Baca SelengkapnyaBocah itu terlihat begitu terpukul saat melihat ibunya dikubur.
Baca SelengkapnyaKejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaIa tampak merenung panjang sambil meraba foto-foto kenangan anaknya bersama kekasihnya itu.
Baca SelengkapnyaPemulihan psikologis dilakukan dengan koordinasi bersama Biro SDM Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSaat pencabulan terjadi, istri pelaku turut memegani tangan korban.Seusai dicabuli, korban disuruh berjalan jongkok oleh terduga pelaku.
Baca Selengkapnya