Tangkal Kabar Hoaks dan Provokatif, Polisi Patroli Siber Jelang Reuni 212
Merdeka.com - Polisi melakukan patroli siber menjelang diadakannya reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212. Acara tersebut rencananya akan digelar di Monas, Jakarta Pusat pada Senin (2/12).
Direktur Tindak Pidana Khusus (Dir Krimsus) Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, patroli dilakukan untuk mengantisipasi adanya isu bersifat provokatif sehingga dapat mengganggu kondisi bangsa.
"Menjelang 212, patroli siber sampai sejauh ini kita lakukan patroli," kata Iwan saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (29/11).
-
Apa tujuan patroli polisi? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Kenapa patroli ditingkatkan menjelang pilkada? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
-
Kenapa konvoi Brimob di depan Kejagung diduga sensitif? 'Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,' tambahnya.
Dia menjelaskan, acara reuni akbar PA 212 nanti hanya kegiatan keagamaan biasa saja. Untuk sementara ini, tidak ada penyebaran isu provokatif dan hoaks di media sosial terkait acara tersebut.
"Ini kan kegiatan agama, kalaupun ada isu-isu akan kita antisipasi. Isu hoaks belum ada perubahan signifikan," jelasnya.
Reuni 212 Diizinkan Polri
Polri telah mengeluarkan izin penyelenggaraan reuni 212 di Monumen Nasional (Monas). Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, sejauh ini belum terlihat adanya pergerakan massa aksi reuni 212 dari luar kota menuju Jakarta. Namun, antisipasi pergerakan massa tetap menjadi perhatian Polri.
"Kita melakukan upaya preventif. Memberikan imbauan dan arahan untuk kiranya kegiatan ini dilaksanakan kegiatan ini sebagaimana harapan kita," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).
Asep berharap, massa reuni 212 dapat tertib dan mematuhi aturan hukum yang berlaku saat kegiatan berlangsung.
"Kegiatan ini harus tertib dan tidak menimbulkan kegaduhan, ketidaknyamanan ke masyarakat lain. Harus menghormati hak asasi orang lain, menjaga ketertiban, dan menaati kaidah norma yang secara umum berlaku. Harus menjaga keutuhan NKRI," Asep menandaskan.
Peserta Reuni 212 Diminta Tak Anarkis
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengklaim tidak diundang jelang acara reuni Persaudaraan Alumni 212 yang dilaksanakan pada 2 Desember nanti. Dia mengatakan, saat ini visi dan misi 212 yang dulu sudah selesai.
"Kalau 212 yang asli sudah selesai. Yang ini bentukan baru. Kalau yang asli kan sudah selesai. untuk GNPf MUI sudah dibubarkan semua tugasnya 212 kan sudah selesai, nah itu kan kemudian muncul baru lagi," katanya di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Kamis (28/11).
Ma'ruf menjelaskan tidak melarang PA 212 untuk menggelar acara pada 2 Desember nanti. Tetapi dia meminta agar dalam hal tersebut tidak menimbulkan kegaduhan dan anarkis.
"Jadi intinya itu jangan menimbulkan tindakan-tindakan anarkis. Kalau orang silaturahim, berkumpul, boleh saja. Tapi jangan menimbulkan kegaduhan," ungkap Ma'ruf.
Sementara Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid tidak melarang gerakan 212 akan menggelar reuni akbar yang digelar pada 2 Desember mendatang. Dia berharap dengan adanya acara tersebut pihak 212 akan mengisi dengan hal positif.
"Reuni 212 hukumnya mubah atau boleh-boleh saja, tidak ada anjuran juga tidak ada larangan. Dilaksanakan tidak apa-apa, tidak dilaksanakan juga tidak berdosa. Namanya juga berkumpul dan bersilaturahmi," kata Zainut di Jakarta, Rabu (27/11).
Wakil Ketua MUI tersebut juga yakin alumni 212 akan menggelar acara tersebut diisi kegiatan positif. Jika reuni tersebut kata dia diisi dengan provokasi hal tersebut akan menimbulkan dosa.
"Tetapi jika reuni tersebut diisi dengan kegiatan yang tidak baik, misalnya melakukan provokasi, memfitnah, menebarkan ketakutan, kebencian, dan mengadu domba. Maka reuni tersebut bisa menimbulkan dosa," ungkap Zainut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaMabes Polri berencana melakukan patroli selama Pilkada 2024, baik turun langsung ke lapangan maupun di dunia maya.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaMenjelang pelantikan presiden terpilih dan pemilihan kepala daerah (Pilkada), Polres Indragiri Hulu (Inhu) melaksanakan patroli skala besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.
Baca SelengkapnyaPatroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca Selengkapnya