Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangkal terorisme lewat membumikan ajaran Pancasila

Tangkal terorisme lewat membumikan ajaran Pancasila Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengingatkan bahwa akar penyebab terorisme adalah radikalisme. Dia membeberkan bahwa bukan hanya kemiskinan yang menjadi pemantik radikalisme selama ini.

"Dan, ada banyak faktor pemicu radikalisme," ujar Irfan, saat menjadi pembicara di acara Seminar Nasional 'Membangun Program Deradikalisasi Efektif, Upaya Menjaga Kedaulatan NKRI' di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (30/5).

"Lihat saja Dr Azhari, kurang apa dia? Tapi, tetap jadi teroris," sambungnya.

Orang lain juga bertanya?

Dia melanjutkan, radikalisme di antaranya juga bisa muncul karena ada rasa kecewa dan ada ketidakadilan yang diterima, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.

"Nah, pada individu-individu yang kosong, faktor-faktor itu lalu tumbuh menjadi radikalisme dan berujung pada terorisme," ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, yang bisa dilakukan untuk membendung terorisme adalah mencegah adanya kekosongan. Terutama, yang berkaitan dengan ideologi. "Kita perkuat ideologi bangsa, Pancasila, khususnya kepada anak-anak muda," katanya.

Tantangan berikutnya adalah membumikan Pancasila beserta ajaran-ajarannya agar lebih mudah masuk ke generasi muda. "Karena harus diakui, ketika menyebut Pancasila, yang terbayang adalah orde baru, yang terbayang adalah penataran P4 yang membosankan," katanya.

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) punya tips sederhana agar tidak sampai terjerumus menjadi teroris. Yaitu, selektif dalam memilih organisasi.

"Enggak usah lah ikut organisasi-organisasi pendatang baru," tegas Marsudi saat menjadi pembicara dalam seminar yang sama.

Dia menegaskan agar masyarakat jangan mudah tergoda mimpi-mimpi dan janji yang ditawarkan organisasi-organisasi tersebut. Entah itu tawaran tentang kejayaan Islam, khilafah global, dan lain sebagainya.

"Hati-hati, mereka-mereka itu kan tidak pernah merasakan sakitnya mendirikan bangsa ini," tuturnya.

Lebih lanjut, dia berharap agar masyarakat berhimpun saja pada organisasi-organisasi yang telah terbukti komitmennya terhadap bangsa dan negara. Mulai dari NU, Muhammadiyah, ataupun beberapa lainnya.

"Tapi, meski tidak perlu masuk, tidak perlu juga bereaksi terlalu keras. Sudah biarkan saja, yang penting tidak perlu masuk," katanya.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar sepakat dengan imbauan NU tersebut. "NU dan Muhammadiyah itu lahir jauh sebelum negara ini berdiri, NKRI lahir dari NU dan Muhammadiyah. Jadi, tidak mungkin kita ikut menyakiti negara yang ikut kita lahirkan," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Ulama Tegaskan Pancasila Terbaik Mampu Satukan Keberagaman di Tanah Air
Ulama Tegaskan Pancasila Terbaik Mampu Satukan Keberagaman di Tanah Air

Indonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Peran Penting BNPT dalam Wujudkan Indonesia Emas 2045
Peran Penting BNPT dalam Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat

Dengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya