Tangkal terorisme lewat membumikan ajaran Pancasila
Merdeka.com - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengingatkan bahwa akar penyebab terorisme adalah radikalisme. Dia membeberkan bahwa bukan hanya kemiskinan yang menjadi pemantik radikalisme selama ini.
"Dan, ada banyak faktor pemicu radikalisme," ujar Irfan, saat menjadi pembicara di acara Seminar Nasional 'Membangun Program Deradikalisasi Efektif, Upaya Menjaga Kedaulatan NKRI' di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (30/5).
"Lihat saja Dr Azhari, kurang apa dia? Tapi, tetap jadi teroris," sambungnya.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa makna Hari Kesaktian Pancasila? Hari ini mengingatkan kita akan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia ketika Pancasila sebagai dasar negara berhasil dipertahankan melalui peristiwa yang dikenal sebagai 'Gestok' pada tahun 1965.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
Dia melanjutkan, radikalisme di antaranya juga bisa muncul karena ada rasa kecewa dan ada ketidakadilan yang diterima, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
"Nah, pada individu-individu yang kosong, faktor-faktor itu lalu tumbuh menjadi radikalisme dan berujung pada terorisme," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, yang bisa dilakukan untuk membendung terorisme adalah mencegah adanya kekosongan. Terutama, yang berkaitan dengan ideologi. "Kita perkuat ideologi bangsa, Pancasila, khususnya kepada anak-anak muda," katanya.
Tantangan berikutnya adalah membumikan Pancasila beserta ajaran-ajarannya agar lebih mudah masuk ke generasi muda. "Karena harus diakui, ketika menyebut Pancasila, yang terbayang adalah orde baru, yang terbayang adalah penataran P4 yang membosankan," katanya.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) punya tips sederhana agar tidak sampai terjerumus menjadi teroris. Yaitu, selektif dalam memilih organisasi.
"Enggak usah lah ikut organisasi-organisasi pendatang baru," tegas Marsudi saat menjadi pembicara dalam seminar yang sama.
Dia menegaskan agar masyarakat jangan mudah tergoda mimpi-mimpi dan janji yang ditawarkan organisasi-organisasi tersebut. Entah itu tawaran tentang kejayaan Islam, khilafah global, dan lain sebagainya.
"Hati-hati, mereka-mereka itu kan tidak pernah merasakan sakitnya mendirikan bangsa ini," tuturnya.
Lebih lanjut, dia berharap agar masyarakat berhimpun saja pada organisasi-organisasi yang telah terbukti komitmennya terhadap bangsa dan negara. Mulai dari NU, Muhammadiyah, ataupun beberapa lainnya.
"Tapi, meski tidak perlu masuk, tidak perlu juga bereaksi terlalu keras. Sudah biarkan saja, yang penting tidak perlu masuk," katanya.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar sepakat dengan imbauan NU tersebut. "NU dan Muhammadiyah itu lahir jauh sebelum negara ini berdiri, NKRI lahir dari NU dan Muhammadiyah. Jadi, tidak mungkin kita ikut menyakiti negara yang ikut kita lahirkan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaIndonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca Selengkapnya