Tangkap Lepas Anggota DPRD, Perwira Polres Kuansing Didemosi 7 Tahun

Merdeka.com - Sidang etik Propam Polda Riau menjatuhkan demosi 7 tahun kepada Plh Kasat Narkoba Polres Kuantan Singingi, Ipda Iwan Siagian. Sanksi itu dijatuhkan karena Iwan melakukan tangkap lepas terhadap anggota DPRD, Riko Nanda.

"Iya, untuk Iwan sudah vonis. Demosi 7 tahun setelah dilakukan sidang etik," ujar Kabid Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan, Selasa (11/10).

Johanes menjelaskan, Iwan didemosi 7 tahun setelah menangkap dan melepas politisi Partai Nasdem itu. Riko juga sempat dinyatakan negatif dari narkoba, namun setelah ditangani Polda Riau, dia justru diketahui positif narkoba.

"Kalau terkait kasus narkoba ditangani oleh Direktorat (Reserse) Narkoba. Kita hanya etiknya saja," jelas Setiawan.

Kasus Narkoba

Demosi artinya Iwan dipindahkan dari hierarki yang ia tempati ke jabatan yang lebih rendah. Iwan juga telah ditahan Propam Polda Riau. Dia diduga melanggar prosedur saat menangkap kemudian melepas Riko Nanda dalam operasi penggerebekan awal Agustus 2022 lalu.

Awalnya, Iwan dan anak buahnya menangkap dua pria di Kuantan Singingi pada awal Agustus lalu karena diduga sedang mengonsumsi narkoba. Salah satu di antaranya anggota DPRD Kuantan Singingi, Riko Nanda.

Tapi, Riko Nanda justru dibebaskan setelah ditangkap. Saat itu polisi menyebut tidak mendapat bukti Riko terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Polres Kuansing menyatakan tes urine Riko hasilnya negatif.

Seiring berjalannya kasus, Bidang Propam Polda Riau memeriksa sejumlah saksi, termasuk Iwan yang dinilai bertanggung jawab dan diduga kuat terjadi pelanggaran kode etik kepolisian. Bahkan, hasil tes urine Riko akhirnya positif.