Tangkisan BPOM, dari susu berbakteri hingga beras plastik
Merdeka.com - Di masa awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti sekarang ini, masyarakat dibuat gempar soal penemuan beras aneh. Padahal, beras menjadi bahan makanan pokok buat sebagian besar masyarakat tanah air.
Ribut-ribut soal penemuan beras diduga dibuat dari bahan kimia berbahaya itu membuat repot banyak pihak. Berawal dari tulisan seorang warga Bekasi, Dewi Septiani, menulis di media sosial soal beras yang dia jumpai ketika ditanak buat menjadi nasi uduk dan bubur malah tidak seperti biasanya. Bahkan rasanya mirip plastik. Kabar itu langsung beredar cepat dan menjadi sorotan media massa. Di sana-sini lantas mencuat penemuan beras diduga buatan itu.
Polisi langsung bertindak. Mereka menyambangi rumah Dewi dan mengambil sisa beras buat diuji di laboratorium. Yang pertama merilis hasilnya adalah PT Sucofindo, sebuah perusahaan pelat merah. Menurut mereka, beras itu memang buatan dan mengandung bahan kimia seperti BBP (Benzyil Butyl Phatalate ), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (Diisionyl Phatalate).
-
Kenapa plastik bahaya untuk kesehatan? Limbah sampah plastik mengandung zat beracun yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa jenis sampah seperti plastik kemasan atau barang plastik bisa mengakibatkan disfungsi ginjal dan hati.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Kenapa jajan sembarangan berbahaya? Risiko terkena tipes dapat meningkat karena kelelahan dan jajan sembarangan. Bakteri yang menyebabkan demam tifoid biasanya hidup di dalam air yang terkontaminasi dengan feses, dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang Anda konsumsi akibat jajan sembarangan.
-
Bagaimana BPA bisa berbahaya? Riset di berbagai negara menunjukkan BPA pada plastik polikarbonat rawan luruh dan berisiko pada kesehatan, termasuk bisa memicu kemandulan dan kanker bila terminum melebihi ambang batas.
-
Kenapa BPA berbahaya? Risiko berbahaya BPA ini bisa dirasakan pada janin yang bahkan belum terbentuk di dalam kandungan. BPA berpotensi mengganggu pertumbuhan janin, sehingga dalam perkembangannya akan menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk autisme, Attention Deficit atau Hyperactivity Disorder (ADHD),“ katanya saat menyebut paparan BPA dalam jangka panjang dapat mengganggu sistem tubuh, termasuk gangguan organ reproduksi, penyakit endokrin, gangguan syaraf dan kanker.
Namun, pihak Polres Bekasi enggan menggunakan hasil pengujian Sucofindo. Mereka ngotot menunggu pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Lab Forensik Mabes Polri.
Hasilnya pun mengejutkan. Menurut penjelasan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, dari pengujian di BPOM, mereka tidak menemukan senyawa sintetis apapun dalam beras itu. Nihil. Mereka menyatakan beras itu normal. Hal itu pun bertentangan dengan hasil pemeriksaan laboratorium Sucofindo. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan baru terkait pelabelan AMDK ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari risiko paparan BPA.
Baca SelengkapnyaRegulasi aturan pelabelan BPA harus dipatuhi oleh industri mengingat risikonya yang tak bisa diabaikan dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaZat kimia seperti BPA ini nyatanya dapat memberikan berbagai bahaya bagi tumbuh dan kembangnya janin di dalam kandungan.
Baca SelengkapnyaBPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia masif digunakan industri air minum sebagai kemasan galon bermerek
Baca SelengkapnyaEpidemiolog mendukung upaya pelabelan bahaya BPA pada galon guna ulang sebagai upaya perlindungan pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaGuna melindungi masyarakat ini pula, BPOM pun telah melakukan beberapa tindakan.
Baca SelengkapnyaBPOM membuat rencana untuk pelabelan risiko senyawa kimia berbahaya BPA pada galon air minum bermerek.
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaPenegakan ketentuan izin edar bagi pelaku jastip kosmetik bertujuan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen.
Baca SelengkapnyaYLKI menganggap bahwa kehadiran label peringatan ini dapat melindungi konsumen luas dari risiko BPA.
Baca SelengkapnyaAturan ini membantu konsumen dalam membuat keputusan yang lebih bijak saat memilih produk galon air minum
Baca Selengkapnya