Tank TNI di Purworejo tenggelam, guru PAUD dan anggota TNI tewas
Merdeka.com - Sebuah tank dari Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti Purworejo tergelincir dan tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Sabtu (10/3). Saat peristiwa berlangsung, tank itu sedang membawa siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ananda dari Sindurjan.
Menurut Nyoto, salah satu saksi mata, ketika tank tersebut terjatuh, semua siswa PAUD yang menjadi penumpang selamat. Namun, seorang prajurit yang berada di dalam tank tersebut meninggal dunia.
"Kayaknya ada dua anak yang dibawa ke rumah sakit. Saya nggak tahu persis tentang korbannya," kata Nyoto kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon.
-
Bagaimana kondisi tank itu? Dalam video yang viral itu, tampak bagian roda tank menyembul ke permukaan tanah. Sementara itu bagian tank lainnya masih terkubur.
-
Dimana tank itu ditemukan? Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Mengapa TNI AU mengebom Purwodadi? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
Sebenarnya peserta outbond dan kunjungan ke markas Batalyon 412 ada lima PAUD dan TK. Masing-masing adalah PAUD Ananda jumlah 16 anak dan satu guru, PAUD Lestari 20 anak empat guru, TK Masitho 3 jumlah 71 anak empat guru, PP Handayani 38 anak empat guru, dan YK Siwi Peni jumlah 35 anak empat guru.
Data dari Basarnas Semarang menyebutkan, korban meninggal bernama Pratu Randi Suryadi yang menjabat sebagai tamtama Lidik Staf Intel Yonmek 412/BES dan seorang guru bernama Iswandari, Kepala Sekolah PAUD Ananda.
Outbond itu diikuti oleh PAUD TK yang berada dalam satu gugus, yaitu wilayah Mranti dan Sindurjan. Kunjungan dan outbond memang sering dilakukan anak-anak TK ke markas Batalyon Infanteri 412 sebagai sarana mendekatkan hubungan TNI dan masyarakat.
"Rutin ada kegiatan kok. Bergantian hampir setiap minggu. Ini kegiatan biasa, bukan kegiatan berbahaya. Kalau kali ini ada kecelakaan, ini murni musibah. Jangan menyalahkan siapapun," kata Nyoto.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Basarnas Semarang, kegiatan diawali dengan berkumpul di lapangan Yonif 412. Dari situ, anak-anak diajak melihat dari dekat dan simulasi naik helikopter.
Untuk lebih mengenalkan peralatan perang yang dimiliki TNI, anak-anak itu kemudian diajak melihat-lihat tank di garasi tank. Anak-anak juga diajak naik tank ke Sungai Bogowonto di belakang markas.
"Dibagi menjadi tiga kelompok dengan tiga tank. Pada kloter kedua, satu tank tergelincir dan masuk sungai," kata Humas Basarnas Semarang Zulhawary Agustianto.
Semua tentara piket dan yang berada di markas segera mengevakuasi dan menyelamatkan penumpang tank yang tenggelam. Pratu Randi Suryadi dinyatakan meninggal ketika sudah berada di RSU Dr. Tjitro Wardoyo.
Sementara, Ibu Iswandari juga meninggal setelah sempat dirawat di UGD RS Panti Waluyo. Saat ini, tank yang mengalami kecelakaan sudah bisa dievakuasi ke darat. Belum ada penjelasan resmi dari TNI mengenai kecelakaan tank ini.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Edhie Prayitno Ige
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pesawat Super Tucano yang jatuh diisi oleh empat awak perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat tempur latih Super Tucano TNI AU menewaskan tiga prajurit.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi karena pengendara sepeda motor terjatuh saat menghindari lubang yang ada di sisi kiri jalan
Baca SelengkapnyaSaking tebal dan pekatnya awan jarak antar pesawat juga tak terlihat.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi
Baca SelengkapnyaPesawat latih tempur milik TNI AU dilaporkan jatuh di TNBTS Desa Keduwung, Pasuruan
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya