Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanpa Bantuan, Perajin Gerabah di Palembang Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Tanpa Bantuan, Perajin Gerabah di Palembang Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 Perajin gerabah di Palembang. ©2020 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Meski tidak menerima bantuan pemerintah, perajin gerabah di Palembang memilih tetap bertahan demi menyambung hidup. Pendapatan tak seberapa akibat berkurangnya pembeli masih disyukuri walaupun banyak karyawan yang dikorbankan.

Begitu dirasakan pengusaha gerabah pasangan suami istri Yoyo Kartana (50) dan Dede Sarimana (52). Yoyo mengaku usahanya di Jalan Takwa Merah Mata, Kelurahan Sei Selincah, Kalidoni, Palembang, nyaris saja tutup akibat pandemi.

"Sudah hampir delapan bulan pendapatan usaha kami berkurang. Sekarang hanya menyambung hidup saja, tidak bisa untuk menabung atau lainnya," kata Yoyo, Kamis (1/10).

Orang lain juga bertanya?

Sebelum pandemi, penghasilan bersih Yoyo mencapai Rp5 juta per bulan. Namun kini tak lebih dari separuhnya, itu pun dipotong biaya pengeluaran membeli bahan baku seperti kayu dan tanah.

"Dihitung-hitung paling satu juta pendapatan bersih setiap bulannya. Lumayanlah dari pada tidak ada pemasukan," ujarnya.

Sejak virus corona merebak, kata dia, dirinya berusaha memutar otak agar usahanya tidak berpengaruh, seperti mulai membuat pot bunga di samping tetap memproduksi celengan, kendi, dan wadah tembuni. Namun, berkurangnya daya beli masyarakat membuatnya harus merumahkan beberapa karyawannya agar usaha tetap beroperasi.

"Saya terpaksa korbankan pegawai, dari pada usaha tutup sama sekali. Kasihan mereka, kami belum berani mempekerjakan kembali karena kondisi masih sulit," kata dia.

Sejak membuka usaha gerabah pada 1987 lalu, Yoyo mengaku baru kali ini menghadapi situasi sulit. Ironisnya hingga kini dia tak pernah mendapatkan bantuan pemerintah sedikit pun.

"Tidak ada perhatian dari pemerintah, saya cuma mutar pendapatan saja. Saya pernah mengajukan BLT, tapi sampai sekarang tidak ada, padahal usaha saya jelas terdampak," terangnya.

Kini Yoyo berharap pandemi segera berakhir dan daya beli masyarakat kembali meningkat. Dia juga berharap perhatian pemerintah selama situasi sulit belum usai.

"Mudah-mudahan saja kembali normal agar tidak banyak yang dikorbankan. Kami juga tunggu kepedulian pemerintah terhadap usaha seperti kami," tutupnya. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berawal dari Modal Rp200 Ribu, Mantan Pengemudi Ojol Buka Usaha hingga Raup Omzet Rp400 Juta Per Bulan
Berawal dari Modal Rp200 Ribu, Mantan Pengemudi Ojol Buka Usaha hingga Raup Omzet Rp400 Juta Per Bulan

Produksi abon miliknya saat ini mencapai 2 ton per hari.

Baca Selengkapnya
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah

Sejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal

Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.

Baca Selengkapnya
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor

Usaha dulang batok ini sempat meraup omset hingga 35 juta perbulan.

Baca Selengkapnya
Petani Indonesia Tetap Miskin Meski Harga Pangan di Pasar Terus Naik, Pendapatan Setahun Cuma Rp5,4 Juta
Petani Indonesia Tetap Miskin Meski Harga Pangan di Pasar Terus Naik, Pendapatan Setahun Cuma Rp5,4 Juta

Terutama bagi petani yang menggarap lahan kecil. Mereka masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Selengkapnya
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Kini Miliki Hunian Seharga 50 Milliar dan Mobil Mewah, Rey Utami Sempat Hanya Miliki Uang Rp 60 Ribu di Rekening
Kini Miliki Hunian Seharga 50 Milliar dan Mobil Mewah, Rey Utami Sempat Hanya Miliki Uang Rp 60 Ribu di Rekening

Rey Utami juga cerita banyak hal tentang kehidupan masa lalu dan masa-masa sulitnya saat pandemi.

Baca Selengkapnya
Komedian Soleh Solihun Hitung-hitungan Iuran Tapera, Hasilnya Setelah 100 Tahun Pekerja Baru Dapat Rumah
Komedian Soleh Solihun Hitung-hitungan Iuran Tapera, Hasilnya Setelah 100 Tahun Pekerja Baru Dapat Rumah

Komedian Soleh Solihun ikut komentari soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)

Baca Selengkapnya
Suami Dipecat & Jualan Keripik Bayam Awalnya Tak Laku, Ratmi Kini Jadi Pengusaha Sukses
Suami Dipecat & Jualan Keripik Bayam Awalnya Tak Laku, Ratmi Kini Jadi Pengusaha Sukses

Ratmi berada di titik terendah saat memulai usaha keripik bayam.

Baca Selengkapnya
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes

Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali

Baca Selengkapnya