Tanpa senjata, 2 Prajurit TNI ajak pemberontak Papua turun gunung
Merdeka.com - Kelompok sipil bersenjata di Papua dilaporkan sempat menculik dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat akan berbelanja. Dua prajurit tersebut diketahui berasal dari Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa. Saat kejadian, mereka sedang bersama seorang warga sipil bernama Elda Sanadi.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan, keduanya berhasil tak lama setelah menaiki perahu yang akan mereka tumpangi menuju pasar. Keduanya lolos dengan cara menceburkan diri ke dalam air.
Dalam menghadapi aksi-aksi separatis di Papua, TNI kerap kali menggelar operasi militer. Operasi terakhir adalah untuk membebaskan 26 anggota 1995 Lorentz Expedition di Puncak Jayawijaya. Meski berhasil, namun dua sandera ditemukan tewas.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa TNI mendorong kolaborasi di desa? Menurut nya, jika kepala desa atau lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dapat berkolaborasi dengan baik dan memberikan manfaat besar kepada masyarakat, maka setiap desa di Indonesia dapat menjadi kampung yang kuat.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
Meski begitu, TNI juga memiliki taktik lain dalam menghadapi kaum separatis tersebut. Salah satunya adalah melakukan pendekatan persuasif. Cara ini yang dilakukan Serka Sutrisno dari Grup 2 Kopassus. Dia berhasil mengajak tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir dan Militer Murib bersama 19 pengikutnya kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Langkah serupa pernah dilakukan Panglima Kodam XVII/Tjendrawasih Brigjen Sarwo Edhie Wibowo tahun 1967. Di tengah berkecamuknya pertempuran melawan Organisasi Papua Merdeka (OPM), dia tetap mengedepankan pendekatan persuasif untuk melawan para pemberontak.
Kisah ini ditulis oleh Hendro Subroto dalam buku biografi Sintong Pandjaitan berjudul 'Perjalanan Seorang Prajurit: Para Komando' terbitan Kompas cetakan April 2009.
"Kalau pemberontak kita pukul terus menerus, mereka pasti hancur. Tapi mereka adalah saudara-saudara kita. Baiklah, mereka kita pukul, kemudian kita panggil agar mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ujar Sarwo Edhie.
Sarwo Edhie segera mengirim dua prajurit TNI untuk menemui pimpinan pemberontak, yakni perwira RPKAD Mayor Heru Sisnondo dan bintara Pasukan Gerak Tjepat AURI Sersan Mayor Udara John Saleky. Perintah berikutnya, keduanya dilarang membawa senjata. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaPasukan Korps Brigade Mobile (Brimob) kembali terlibat perang dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) belum lama ini.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar, Tampak Pilot Susi Air yang disandera OPM. TNI geram lantaran OPM memanfaatkan sandera untuk menyebar kebohongan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaDanrem PVB Brigjen Frits Wilem meminta anggota TNI melakukan pendekatan.
Baca Selengkapnya