Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Target bongkar muat yang diminta Jokowi masih jauh dari Singapura

Target bongkar muat yang diminta Jokowi masih jauh dari Singapura Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta . merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Indonesian National Shipowner Association (INSA), Carmelita Hartoto mempertanyakan apakah para pelaku pemerasan dan gratifikasi bongkar muat barang (dwelling time) itu apakah sudah mendapat gaji layak dari negara atau belum. Jika sudah gaji layak tapi korup, mereka pantas dijatuhi hukum penggal.

"Intinya sekarang harus kembali melihat apakah pendapatan di Kementerian cukup gak sih. Kita juga gak bisa menyalahkan begitu saja. Kalau sudah mendapat gaji layak mungkin harus dipenggal kayak di Jepang," kata Carmelita di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (1/8).

Di sisi lain Carmelita berharap agar Kemenhub harus mengordinir atau menjadi komando satu atap di pelabuhan. Jika hal itu terjadi maka otoritas pelabuhan diperkuat dengan merumuskan permasalah yang ada di situ.

"Kalau semuanya merasa punya kekuatan, merasa berperan, susah. Siapa yang mengordinir?" tanya Carmelita.

Menurutnya terkait kasus dwelling time tak hanya harus dibongkar dari sisi tindak pidana korupsi. Sebab bagi Carmelita permasalahan utamanya terletak pada kekuatan koordinasi satu atap di pelabuhan.

Carmelita juga mengungkapkan bahwa negara kita masih terbelakang dalam menetapkan dwelling time. Jika di Singapura ditetapkan maksimal 1 hari, sedangkan Malaysia 2 hari. Di Indonesia sendiri permintaan Presiden Jokowi hanya 4,7 hari saja.

"Kalau belum bisa copy paste aja deh peraturan yang ada di Singapura. Karena kita harus cepat. Kita harus segera bersaing dengan negara lain," tandasnya.

Carmelita juga menegaskan sejauh ini kerugian dwelling time dan perizinan, sekitar 30 persen. Dari perizinan daratnya setiap kapal masih dikenai perizinan mulai dari tracklingnya, warehouse, dan sebagainya.

"Saya berharap Jokowi menunjuk atau mengeluarkan Inpres atau Perpes kepada Kemenhub untuk mengoordinasikan instansi terkait, agar dwelling time bisa sesuai dengan keinginan," tegasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Kereta Cepat Indonesia Cuma 148 Km, di China 28.000 Km
Jokowi: Kereta Cepat Indonesia Cuma 148 Km, di China 28.000 Km

Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.

Baca Selengkapnya
Daya Saing RI Masih Kalah dengan China, Jokowi: Tol di Sana Sudah 280.000 Km, Kita Baru 2.800 Km
Daya Saing RI Masih Kalah dengan China, Jokowi: Tol di Sana Sudah 280.000 Km, Kita Baru 2.800 Km

Pemerintah terus mendorong peningkatan daya saing Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pertama Kali ke IKN Terasa Jauh Sekali, Tapi Kalau Tol Balikpapan Selesai Cuma 30 Menit
Jokowi: Pertama Kali ke IKN Terasa Jauh Sekali, Tapi Kalau Tol Balikpapan Selesai Cuma 30 Menit

Keberadaan jalan tol ini akan memangkas waktu perjalanan dari Balikpapan menuju IKN, dari 2 jam menjadi hanya 30 menit saja.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Investasi di IKN Jauh dari Target
Jokowi Akui Investasi di IKN Jauh dari Target

Jokowi tetap optimistis target investasi di IKN dapat tercapai pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terbang ke IKN Hari Ini, Tinjau Kesiapan Istana, Kantor Presiden hingga Tempat Upacara 17 Agustus
Jokowi Terbang ke IKN Hari Ini, Tinjau Kesiapan Istana, Kantor Presiden hingga Tempat Upacara 17 Agustus

Jokowi Terbang ke IKN Hari Ini, Tinjau Kesiapan Istana, Kantor Presiden hingga Tempat Upacara 17 Agustus

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi akan Berkantor di IKN 29 Juli 2024
Presiden Jokowi akan Berkantor di IKN 29 Juli 2024

Malam ini, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo akan bermalam di IKN.

Baca Selengkapnya