Targetkan kenaikan turis asing, Luhut genjot wisata laut
Merdeka.com - Dengan laut yang bersih, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan berharap jumlah wisatawan mancanegara (wisman) makin banyak datang ke Indonesia.
Untuk itu, melalui Program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) di kawasan laut, Menko Maritim berharap di Tahun 2019 nanti Indonesia mampu 'menyedot' 20 juta wisman.
"Sekarang ini kita bertahap, kita berharap nanti di Tahun 2019 itu, jumlah turis di Indonesia kira-kira 20 juta. Ya itu penerimaan (devisa) terbesar kita, yaitu USD 20 miliar," harap Luhut usai menggelar Rakor GBBS bersama 50 kepala daerah se-Indonesia di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/12).
-
Kenapa pungutan wisatawan asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas pariwisata di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Bagaimana cara Kutai Timur meningkatkan jumlah wisatawan? Selain gencar mempromosikan di berbagai event, perbaikan sarana dan prasarana penunjang juga terus ditingkatkan, termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
-
Siapa yang mengajak pelaku pariwisata untuk memberikan kesan baik? “Kami mengajak seluruh pelaku usaha sektor pariwisata memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan selama di Gunungkidul. Di kemudian hari mereka akan datang kembali,“ ujar Suntoyo.
-
Apa tujuan utama dari peningkatan kinerja kepariwisataan di Jawa Timur? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Apa tujuan utama dari pungutan wisatawan asing di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Bagaimana Labuan Bajo menarik wisatawan? Labuan Bajo memang menawarkan pengalaman mengagumkan bagi pengunjungnya. Wisatawan dapat menikmati keindahan Pulau Padar yang merupakan habitat hewan purba komodo. Panorama berikutnya, Desa Wisata Wae Rebo dengan rumah adat unik, Sawah Lingko yang menyajikan keindahan sawah berbentuk seperti sarang laba-laba.
Kalau itu laut bersih, lanjut dia, itu untuk pariwisata baik, untuk kesehatan baik. "Tadi seperti saya contohkan, hasil penelitian, ternyata sampah yang di laut, apa yang dimakan ikan itu, itu juga berbahaya bagi manusia," ucapnya.
Menurut Luhut, sampah yang mencemari laut, juga berupa plastik dan berbahaya bagi ekosistem. "Plastik yang dimakan (ikan), itu bisa menjadi dampak kepada generasi mendatang (yang ikut mengkonsumsi ikan laut). Itu hasil penelitian. Jadi saya baru tahu juga itu. Jadi oleh karena itu, kita harus mulai sekarang perbaiki juga itu (laut). Nanti anak cucu kita bisa juga terkontaminasi dengan ikan yang dimakan yang sudah terkontaminasi sampah plastik," ungkapnya.
Sementara untuk mengatasi dampak sampah yang mencemari lautan, Luhut mengaku tengah berupaya meminimalisirnya. "Ya itu sekarang yang mau kita kerjakan. Kita mau bikin ambil, mungkin dibikin di apa? Dikonver apa dialihkan, digunakan menjadi listrik atau juga yang lain untuk UKM dan sebagainya," jelasnya.
Kembali Luhut menerangkan, Kota Surabaya yang telah mampu mengolah sampai menjadi sumber listrik berkekuatan 9 Mega Watt, merupakan model bagus untuk GBBS yang digagas pihaknya.
"Kita jangan belajar ke luar negeri melulu, kita belajar si Surabaya itu sudah cukup. Sekali-kali lihat ke luar, ok. Tapi Surabaya ini, bisa dibikin tempat belajar, Banyuwangi mungkin, Trenggalek juga oleh para bupati yang lain (bisa jadi rujukan). Mungkin juga di Sumatera, Kalimantan ada, itu juga bisa dijadikan contoh," tegasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaErick yakin kehadiran BMTH sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara melalui cruise.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca SelengkapnyaDisbudpar Sumut akan perbanyak kegiatan internasional untuk mendatangkan wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaBudi Karya berharap ke depan program tol laut dapat ditingkatkan karena jarak antara kapal masih terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaKunjungan tersebut mencatatkan arus penumpang sebanyak 21.842 orang.
Baca SelengkapnyaRata-rata pengeluaran turis asing saat liburan di Indonesia sebanyak Rp23 juta per orang untuk sekali kunjungan.
Baca SelengkapnyaLuhut menyebut banyak keuntungan di balik budidaya rumput laut, salah satunya membuka peluang kerja.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini kendati kunjungan wisatawannya belum balik 100 persen seperti situasi normal perekonomian Bali sudah mencapai 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menetapkan target pergerakan wisatawan pada awal tahun 2023, dimana target yang ditetapkan mencapai 1,2 milyar wisatawan.
Baca SelengkapnyaMinat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata di Tanah Air semakin tinggi, sementara jumlah penerbangan terbatas.
Baca SelengkapnyaSektor pariwisata Indonesia diharapkan bisa mengejar ketertinggalan dari Thailand dan negara-negara lainnya.
Baca Selengkapnya