Tarian bambu gila warnai perayaan HUT Kota Ambon ke-439
Merdeka.com - Tarian Bambu gila atau bulu gila mewarnai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kota Ambon ke-439 tahun pada 7 September 2014. Tarian bambu gila ini ditampilkan puluhan pemuda dari berbagai sanggar budaya di Kota Ambon, dan disaksikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku serta ribuan penonton yang menghadiri perayaan HUT kota Ambon.
Tarian bambu gila adalah permainan tradisional yang dipertunjukkan para pemuda pada acara-acara tertentu. Para penari bergerak lincah mengikuti gerakan bambu gila. Para penari membuat gerakan rangkaian dan saling mengaitkan tangan, dengan kelincahan gerakan kaki yang meliputi berjalan, melompat maupun berlari mengikuti suara musik yang dinamis.
Tarian bambu gila walaupun tidak dimanterai oleh pawang, dengan gerakan dinamis puluhan pemuda dengan fisik yang kuat mengikuti suara musik yang dinamis. Gerakannya diubah menjadi tari lincah dengan gerakan kaki serta bulu (bambu) yang didekap kedua tangan. Gerak itu menandakan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat.
-
Dimana acara budaya tersebut diadakan? Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
-
Di mana contoh musik tradisional Sumut? • Arumba merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari Jawa Barat • Angkulung adalah alat musik asal Jawa Barat • Basa-Basi adalah alat musik yang bentuknya seperti terompet asal Sulawesi Selatan • Gamelan Jawa alat musik gamelan yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta
-
Apa yang ditampilkan dalam Muhibah Budaya di Banyuwangi? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Siapa yang memainkan angklung saat panen raya? Selain itu, ada kelompok masyarakat yang memainkan musik angklung saat panen raya tersebut dengan tujuan menghibur atau memeriahkan.
-
Dimana festival onthel di Banyuwangi berlangsung? Ribuan pecinta sepeda tua atau onthel berpartisipasi dalam Festival Onthel Nusantara yang digelar di Banyuwangi.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
Informasi dari Antara, Senin (8/9) gerakan yang kompak dan seirama merupakan lambang dari semangat gotong royong, yaitu membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam melaksanakan berbagai segi hidup, yang adalah gambarang dari jiwa kegotongroyongan atau 'Masohi' yang adalah budaya masyarakat Maluku sejak dulu kala.
Selain tarian bambu gila, juga ditampilkan tarian kolosal perpaduan tamborin dan zamra oleh ratusan siswa SMA dan SMK se kota Ambon. Para penari dengan pakaian berwarna-warni menampilkan tarian kolosal yang menunjukkan kebersamaan para penari yang mengutamakan langkah dan lenggang lenggok berirama.
Perayaan HUT kota Ambon juga menampilkan Moluccan Wind Bamboo Orchestra orkestra suling bambu binaan Taman Budaya Provinsi Maluku yang dipimpin Rence Alfons diiringi aubade ratusan siswa SMA dan SMK di Ambon yang membawakan lagu-lagu khas Maluku Suguhan budaya yang ditampilkan pada HUT kota disaksikan para veteran Gull Force Australia, peserta lomba layar Darwin Ambon Yacht Race (DAYR) dan Persekutuan Wanita Maluku (Perwama Ina).
Proses peringatan HUT kota Ambon diawali dengan penyambutan Upulatu Upacara, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku serta proses arak-arakan lambang kota Ambon dari Balai Kota menuju tempat upacara yang dibawakan para pasukan pengibar bendera dan para pemuda dikelilingi kain putih gandong (persaudaraan). Upacara perayaan HUT, Wali Kota Ambon juga mengajak peserta upacara untuk mengheningkan cipta mengenang para leluhur atau pemimpin yang telah berjuang membela bangas dan negara dan dilanjutkan dengan doa bersama oleh rohaniawan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival Gunung Watu Pecah ialah cara untuk merawat kesenian dan budaya lokal masyarakat di sekitar Kaki Gunung Watu Pecah.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaPertunjukkan Gandrung Sewu juga bakal diramaikan atraksi Air Show jajaran TNI AU.
Baca SelengkapnyaKBRI memfasilitasi promosi budaya Indonesia selama tiga hari yang menampilkan ensembel musik Tim Muhibah Angklung dari Jabar di Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaUntuk malam pergantian tahun kali ini, Pemprov DKI menyediakan sejumlah lokasi perayaan.
Baca SelengkapnyaGandrung Sewu Payung Agung adalah cerminan keelokan dari keragaman budaya yang ada di Banyuwangi, tempat dimana tradisi dan nilai hidup saling berinteraksi.
Baca SelengkapnyaPawai dimulai dari depan Hotel Adi Mulia di Jalan Diponegoro sampai Lapangan Benteng Medan.
Baca SelengkapnyaPada perayaan HUT ke-497 Kota Jakarta diusung tema 'Malam Jaya Raya'.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca Selengkapnya