Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tarmizi A Hamid penjaga manuskrip kuno Aceh

Tarmizi A Hamid penjaga manuskrip kuno Aceh Kolektor manuskrip kuno di Aceh. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Kitab kuno bertuliskan bahasa arab dan arab jawi berjejeran di atas meja ruang tamu. Beragam ukuran dengan warna sudah kusam dimakan usia. Ada juga sebagian yang telah sobek, hilang dan sebagian dituliskan dengan tangan.

Ada beragam koleksi manuskrip kuno bukti sejarah peradaban Aceh sejak abad 17 lalu, saat Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Salah satunya manuskrip kuno yang masih utuh dan bisa dibaca adalah Alquran Mushab dengan ukuran 32/31 centimeter terbuat kertas diimpor dari Eropa pada abad 17.

kolektor manuskrip kuno di aceh

Orang lain juga bertanya?

Ini bisa dibuktikan bila diterawang melalui pencahayaan terdapat watermark (cap air) bulan sabit bersusun tiga yang berasal dari Venecia (Itali) yang dicetak tahun 1696 masehi.

Tulisan bahwa Arab Alquran ini masih sangat jelas dan mudah dibaca dengan adanya hiasan dan bingkai di samping. Alquran ini yang terbuat dari kertas berkualitas biasanya ini pesanan khusus Sultan masa itu.

"Biasanya yang seperti ini khusus pesanan dari Sultan," kata Tarmizi Abdul Hamid, kolektor naskah kuno di kediamannya, di Aceh, Rabu (15/4).

Koleksi manuskrip kuno milik Tarmizi ini bukanlah di sebuah museum atau perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah. Akan tetapi koleksi manuskrip kuno ini hanya disimpan secara pribadi dalam lemari milik Tarmizi Abdul Hamid. Dia bukanlah ahli naskah kuno, bukan ahli sejarah, dia bukan siapa-siapa, tetapi hanya ingin menyelamatkan bukti sejarah Aceh yang kian banyak diburu para kolektor.

kolektor manuskrip kuno di aceh

Tarmizi Abdul Hamid hanya warga biasa yang saat ini menjadi pegawai menengah di Balai Pengembangan Teknologi Pertanian Aceh dan juga bekerja di lembaga Majelis Adat Aceh (MAA). Namun keinginannya mengoleksi manuskrip muncul sejak tahun 1995 saat melihat banyak naskah kuno Aceh banyak sudah sudah berpindah tangan ke negara lain.

Setelah pulang dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, dia melihat di negara tersebut sangat dihargai setiap ada naskah kuno dan bahkan memburu manuskrip negara lain untuk menambah koleksi museum mereka.

Sejak itu dia mulai jatuh cinta dengan naskah kuno. Sehingga saat itulah muncul niatnya untuk menyelamatkan naskah langka ini. Saat itu dia berusia 28 tahun dan mulailah bergerilya memburu manuskrip kuno tersebut ke setiap sudut pelosok Aceh.

Tak tanggung-tanggung, saat ini Tarmizi Abdul Hamid tanpa bantuan dana dari siapapun, sudah berhasil mengoleksi sebanyak 482 manuskrip kuno. Semua itu dibeli dengan menggunakan dana pribadinya sejak 20 tahun lalu.

kolektor manuskrip kuno di aceh

Manuskripnya sekarang hanya disimpan dalam lemari khusus miliknya yang terletak di desa Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Tidak ada fasilitas modern tempat menyimpannya, karena memang keterbatasan dana yang dia miliki.

Sembari membersihkan manuskrip kuno yang diperlihatkan sebagian di atas meja di ruang tamu rumahnya. Ada sekitar 10 manuskrip yang diperlihatkan, secara perlahan dia membuka setiap lembar naskah kuno yang berharga itu.

"Kalau mau kita buka, mau melihat isinya, harus pelan-pelan, karena manuskrip ini ada yang sudah berusia 400 tahun," jelasnya.

kolektor manuskrip kuno di aceh

Dari semua koleksinya, ada 20 manuskrip yang belum bisa dibaca karena kondisi naskah kuno tersebut sudah usang dan tulisannya sudah tak terlihat. Akan tetapi dia memastikan naskah kuno ini menggunakan bahasa melayu, bahasa Aceh dan Arab.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan

Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Temukan Buku Tabungan 'Tabanas' Tahun 1983 Milik Sang Nenek, Nominal Uangnya Jadi Sorotan
Pria Ini Temukan Buku Tabungan 'Tabanas' Tahun 1983 Milik Sang Nenek, Nominal Uangnya Jadi Sorotan

Diketahui, buku tabungan tabanas yang diterbitkan pada 1983 silam ini ditemui oleh si pria tersebut di dalam lemari di rumahnya.

Baca Selengkapnya
Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya
Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya

Masjid tua itu konon merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran

Baca Selengkapnya
Prasasti Huruf Paku Berusia 5000 Tahun Diterjemahkan Pakai AI, Hasilnya Mencengangkan
Prasasti Huruf Paku Berusia 5000 Tahun Diterjemahkan Pakai AI, Hasilnya Mencengangkan

Aksara Paku Berusia 2500 Tahun Diterjemahkan Menggunakan AI, Ini Hasilnya

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya
Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya

Ini salah satu manuskrip Alquran paling terkenal, yang dikenal dengan nama Alquran Biru.

Baca Selengkapnya
Kisah Kegigihan Rahmat Amrozi, Penyandang Disabilitas Peraih Juara Tahfiz Alquran
Kisah Kegigihan Rahmat Amrozi, Penyandang Disabilitas Peraih Juara Tahfiz Alquran

Rahmat Amrozi belajar Alquran dengan metode bersama Mbah Budi di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya
Guru Besar Filologi UIN Jakarta Raih Habibie Prize: Indonesia Tak Boleh Lupakan Kearifan Lokal Manuskrip
Guru Besar Filologi UIN Jakarta Raih Habibie Prize: Indonesia Tak Boleh Lupakan Kearifan Lokal Manuskrip

Guru Besar Filologi UIN Jakarta Oman Fathurahman, M.Hum meraih Habibie Prize 2023 dalam bidang Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Syekh Fadil Al Jailani, Cicit Syekh Abdul Qadir yang Bergelar Profesor
Lebih Dekat dengan Syekh Fadil Al Jailani, Cicit Syekh Abdul Qadir yang Bergelar Profesor

Salah satu alasannya terus menerus belajar ialah untuk menelaah kitab karangan Syekh Abdul Qadir Jailani

Baca Selengkapnya
Mengenal Haji Alim, Crazy Rich Palembang yang Dikenal Dermawan
Mengenal Haji Alim, Crazy Rich Palembang yang Dikenal Dermawan

Haji Alimmerupakan seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya yang sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kwitansi Belanja Masyarakat Mesopotamia Kuno, Ini Barang-barang yang Dibeli
Arkeolog Temukan Kwitansi Belanja Masyarakat Mesopotamia Kuno, Ini Barang-barang yang Dibeli

Ini menandakan masyarakat Mesopotamia Kuno ini melek dengan administrasi.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Daftar Belanjaan Berusia 3.500 Tahun, Ini Barang-Barang yang Tertulis dalam Daftar
Arkeolog Temukan Daftar Belanjaan Berusia 3.500 Tahun, Ini Barang-Barang yang Tertulis dalam Daftar

Arkeolog Temukan Daftar Belanjaan Berusia 3.500 Tahun, Ini Barang-Barang yang Ada dalam Daftar

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu,  Ternyata Beda dengan Naskah Jawa
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu, Ternyata Beda dengan Naskah Jawa

Keberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar

Baca Selengkapnya