Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tasikmalaya Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Rawan Terdampak Pergerakan Tanah

Tasikmalaya Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Rawan Terdampak Pergerakan Tanah Ilustrasi Rumah Terancam Pergerakan Tanah. ©2019 Merdeka.com/Iqbal

Merdeka.com - Ratusan rumah warga di Kampung Babakan, Desa Pusparahayu, Puspahiang, Tasikmalaya terdampak pergerakan tanah pada Senin (2/12). Pergerakan tanah tersebut diduga akibat guyuran hujan selama dua hari berturut-turut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Wawan R Efendi menyebut pergerakan tanah di Kampung Babakan berdampak pada 146 rumah.

"Kami sudah menerima surat dari camat dan juga sudah turun ke lokasi. Kemungkinan pergerakan tanah ini terjadi karena kondisi tanah yang labil," ujarnya, Senin (2/12).

Saat ini sendiri, curah hujan di Kabupaten Tasikmalaya masih rendah. Dia khawatir saat curah hujan tinggi terjadi maka kondisi pergerakan tanah akan semakin parah.

Minta Badan Geologi Melakukan Penelitian

Dia mengaku akan segera membuat laporan Badan Geologi sehingga bisa segera melakukan penelitian.

"Takutnya saat hujan terus menerus terjadi terjadi pergerakan tanah yang membahayakan sehingga kita meminta agar Badan Geologi melakukan penelitian," katanya.

Warga Diimbau Siaga Saat Hujan Turun

Atas kondisi ini, BPBD sudah meminta warga agar siap siaga, khususnya mereka yang terdampak langsung pergerakan tanah. Namun, belum ada perintah kepada warga agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

"Namun kita sudah sarankan warga kalau turun hujan, apalagi lebat dan lama untuk mengungsi sementara ke tempat yang aman. Dikosongkan semua rumahnya," ungkapnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada

Seiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Sungai di Tasikmalaya Meluap, Rumah dan Empat Mobil Anggota DPR Terendam Banjir
Sungai di Tasikmalaya Meluap, Rumah dan Empat Mobil Anggota DPR Terendam Banjir

Banjir masuk ke area basement tempat penyimpanan empat kendaraan milik Anggota DPR-RI, KH Asep Maoshul Affandy.

Baca Selengkapnya
Viral Hujan Guyur Satu Rumah di Tasikmalaya, Ini Penjelasan BMKG
Viral Hujan Guyur Satu Rumah di Tasikmalaya, Ini Penjelasan BMKG

Membuat geger warga karena hanya turun dan membasahi satu rumah saja.

Baca Selengkapnya
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut

Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Diguyur Hujan Semalaman, Permukiman di Rawa Terate Cakung Terendam Banjir 30 Cm
FOTO: Diguyur Hujan Semalaman, Permukiman di Rawa Terate Cakung Terendam Banjir 30 Cm

Hujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.

Baca Selengkapnya
Sepuluh Kabupaten di Jateng Diprediksi Alami Kekeringan Meteorologis pada Musim Kemarau, Ini Faktanya
Sepuluh Kabupaten di Jateng Diprediksi Alami Kekeringan Meteorologis pada Musim Kemarau, Ini Faktanya

Salah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter

Retakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Baca Selengkapnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.

Baca Selengkapnya
Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan
Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan

Pemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.

Baca Selengkapnya
Sudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Sudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG

Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.

Baca Selengkapnya