Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taufik sebut tudingan Victor Laiskodat terhadap Gerindra provokatif

Taufik sebut tudingan Victor Laiskodat terhadap Gerindra provokatif Viktor Laiskodat. ©2015 merdeka.com/dede rosyadi

Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI, Muhamad Taufik mengecam pidato Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPR Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dia menilai, apa yang disampaikan Viktor sangat memalukan dan tidak berdasar.

Taufik menegaskan, tudingan Viktor terhadap partai besutan Prabowo Subianto yang disebut intoleran dan ingin mendirikan negara khilafah membuat para kader geram. Di mana tudingan politisi NasDem itu mengacu pada sikap Gerindra yang menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Perubahan Atas UU nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas.

"Tentu, ini sangat provokatif. Viktor nanti saya kasih AD/ART Gerindra. Kami, sangat demokratis dan menjaga kesatuan serta persatuan NKRI," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (4/8).

Wakil Ketua DPRD DKI ini mengungkapkan, tuduhan Viktor sangat tidak berdasar dan keji. Sebab, tuduhan terhadap Gerindra yang tidak mendukung Perppu pembubaran ormas radikal adalah upaya sistematis dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkan kredibilitas partai.

"Cara-cara Viktor untuk memenangkan Pemilu atau Pilkada sangat tak beradab. Itu sama saja memancing konflik," tegasnya.

Menurut Taufik, tuduhan tersebut sangat tak pantas karena Viktor merupakan Ketua Fraksi NasDem DPR. Bagi Gerindra, dia menegaskan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah harga mati.

"Ketua umum kami sangat pancasila dan menjaga NKRI tidak perlu diragukan. Tuduhan Viktor sangat menyakiti," tandasnya.

Sebelumnya, Sebuah video pidato Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat di Nusa Tenggara Timur beredar luas. Isinya, Viktor menuding empat partai yang mendukung berdirinya khilafah di Indonesia. Dalam video berdurasi 02.06 itu, Viktor awalnya menyebut adanya kelompok ekstremis yang tidak menginginkan dasar negara NKRI. Mereka ingin bentuk negara khilafah.

"Mau bikin satu negara, dong mau di negara NKRI, dong mau khilafah. Ada sebagian kelompok ini yang mau bikin negara khilafah," ujar Viktor dalam video tersebut.

Lalu dia melanjutkan, kelompok-kelompok ini mendapat dukungan politik dari partai. Setidaknya ada empat partai yang disebut Viktor mendukung terbentuknya khilafah.

"Celakanya partai pendukung ada di NTT. Yang dukung khilafah ini ada di NTT itu nomor satu Partai Gerindra, nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, nomor empat itu PAN. situasi nasional ini partai mendukung kaum intoleran," tegasnya.

Menanggapi video pidato Viktor yang beredar tersebut, Ketua DPP Partai Demokrat Benny K Harman menegaskan, tuduhan yang dialamatkan kepada partainya itu tak berdasar dan sebuah tuduhan keji. Kata dia, pernyataan itu tak sepantasnya keluar dari seorang tokoh sekelas Victor Laiskodat.

"Tuduhan kejam tersebut justru mengerdilkan ketokohan yang bersangkutan dan sangat mengadu domba masyarakat NTT yang selama ini dikenal harmonis dan cinta damai," kata Benny dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (3/8).

Tuduhan bahwa Partai Demokrat mendukung khilafah lantaran tidak mendukung Perpu Pembubaran Ormas Radikal dianggapnya sebuah upaya sistematis dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkan kredibilitas Partai Demokrat. Khususnya di NTT dan di tingkat nasional umumnya.

"Pernyataan yang secara sederhana menyamakan sikap kritis terhadap Perpu dan pembubaran HTI dengan sikap mendukung HTI dan Ormas radikal sangat tendensius, menzalimi dengan maksud agar Partai Demokrat dijauhkan dari rakyat NTT," katanya.

Benny yang juga Wakil Ketua Fraksi Demokrat ini mengajak rakyat NTT untuk tidak mendukung dan tidak memberi tempat kepada Partai Demokrat di NTT pasti berkaitan dengan kontestasi demokrasi yang segera akan berlangsung di NTT baik terkait Pilkada Gubernur pun Pilkada sepuluh kabupaten. Ada keinginan dari kekuatan politik tertentu agar kader-kader terbaik Partai Demokrat tidak memimpin dan tidak ikut kontestasi dalam Pilgub dan Pilkada sepuluh kabupaten.

"Langkah ini sungguh kami sesalkan karena dapat menyesatkan dan hanya ingin menjauhkan Partai Demokrat dari rakyat NTT. Kami meminta seluruh rakyat NTT untuk tetap tenang bekerja, menjaga perdamaian dan keharmonisan dengan tidak gampang diprovokasi oleh pernyataan-pernyataan politik dari tokoh-tokoh tertentu yang hendak mengganggu keharmonisan relasi antarkelompok masyarakat NTT yang selama ini sudah terpelihara dengan baik," jelasnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Pembela Pancasila dan Sangat Toleransi
Gerindra: Prabowo Pembela Pancasila dan Sangat Toleransi

Hashim menyebut masih banyak pihak yang menilai negatif terhadap sosok Prabowo.

Baca Selengkapnya
Gerindra Jawab Tudingan PDIP Bajak Budiman Dukung Prabowo, Ungkit Sandiaga Gabung PPP dan Dukung Ganjar
Gerindra Jawab Tudingan PDIP Bajak Budiman Dukung Prabowo, Ungkit Sandiaga Gabung PPP dan Dukung Ganjar

Gerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM

Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Prabowo Ternyata Menjadi Promotor Satu Pasangan Calon Gubernur Jateng
Politikus PDIP: Prabowo Ternyata Menjadi Promotor Satu Pasangan Calon Gubernur Jateng

Menurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.

Baca Selengkapnya
Sindiran Politisi PDIP: Hati Saya Bergetar Dengar Pidato Prabowo Bilang Tidak Ada Titip di Pilkada
Sindiran Politisi PDIP: Hati Saya Bergetar Dengar Pidato Prabowo Bilang Tidak Ada Titip di Pilkada

Deddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
PPP Sanksi Kader Yang Dukung Prabowo-Gibran: Oknum Balelo, Indisipliner
PPP Sanksi Kader Yang Dukung Prabowo-Gibran: Oknum Balelo, Indisipliner

Menurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan

Prabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ultimatum Kader untuk Tidak Menghina: Ikut Garis Kepemimpinan, atau Anda Keluar
Prabowo Ultimatum Kader untuk Tidak Menghina: Ikut Garis Kepemimpinan, atau Anda Keluar

Karena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.

Baca Selengkapnya
Guyon Prabowo di Hadapan Surya Paloh: Sutiyoso adalah Kader Gerindra yang Saya Susupkan ke NasDem
Guyon Prabowo di Hadapan Surya Paloh: Sutiyoso adalah Kader Gerindra yang Saya Susupkan ke NasDem

Prabowo sempat terlupa akan menyebutkan seniornya saat di satuan TNI yakni Sutiyoso.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sebut Gibran Terpengaruh Emosi Prabowo, Nusron: Hasto Kayak Bukan Anak Muda Jawa Saja
Sekjen PDIP Sebut Gibran Terpengaruh Emosi Prabowo, Nusron: Hasto Kayak Bukan Anak Muda Jawa Saja

Nusron menyebut hal itu sebagai analisa yang mengada-ada yang mencoba memebenturkan Prabowo dan Jokowi.

Baca Selengkapnya
'Ndasmu Etik' Dijadikan Candaan, Jubir Ganjar: Beliau Belum Move On, Masih Baper
'Ndasmu Etik' Dijadikan Candaan, Jubir Ganjar: Beliau Belum Move On, Masih Baper

Juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa kalimat umpatan tersebut sebenarnya adalah ekspresi candaan.

Baca Selengkapnya