Tawan si Iron Man dari Bali, ciptakan tangan robotik dari rongsokan
Merdeka.com - Belakangan ini nama I Wayan Sumerdana yang akrab disapa Tawan, begitu ramai diperguncingkan netizen. Bagaimana tidak, dalam kondisi tangan kirinya yang tak berfungsi, justru dia berusaha keras menciptakan tangan robot untuk digunakannya. Tawan pun dijuluki 'Iron Man in Bali'. Begitulah kemampuan yang dimiliki pria 31 tahun asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di Bali.
Untuk mencari pemuda desa yang luar biasa ini tidaklah mudah. Selain melintasi perbukitan dan lembah, juga medan jalan aspal yang sangat licin.
"Desanya berada di ujung jalan Manggis," tutur salah seorang warga menunjukkan pada sebuah jurang berliku, Selasa (19/1) di Karangasem Bali.
-
Siapa yang mengembangkan teknologi chip otak? 'Kami berada di ambang era baru dalam ilmu saraf manusia dan neuroterapi,' kata Kahana dikutip NYPost, Selasa (17/9).
-
Bagaimana cara memasangkan chip di otak? Hal ini dilakukannya dengan cara memasangkan sebuah chip ke otak manusia.
-
Siapa yang mengembangkan chip otak? Elon Musk, triliuner pemilik X (sebelumnya Twitter) dan SpaceX, adalah tokoh di balik pengembangan chip otak ini.
-
Bagaimana Anastasia Syn memasukan chip ke tubuhnya? Chip tersebut ia masukan dengan menggunakan jarum suntik, alat penyedot, atau pisau bedah dengan bantuan beberapa orang.
-
Bagaimana robot itu mengendalikan gerakannya? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Di mana chip otak ditanam? Melalui elektroda yang ditanamkan langsung di otak pasien, tim dapat mengirim sinyal ke korteks temporal lateral, bagian otak yang berperan dalam penyimpanan dan pengolahan memori.
Katanya, setelah masuk Desa Manggis tidaklah sulit mencari tempat usaha bengkel milik Tawan.
I Wayan Sumerdana ©istimewa
Di tempat Tawan tinggal jauh dari hiruk pikuk kota, bahkan akses internet pun sulit. Setidaknya, Tawan yang dijuluki sebagai Iron Man atau manusia robot ini karena dia mampu merancang sendiri robot penggerak tangan kirinya yang lumpuh. Katanya, semua ini berawal dari sebuah pemikiran untuk bisa tetap bertahan hidup.
"Maklum saat itu saya punya istri dan tiga orang anak," ungkapnya serambi menceritakan bagaimana proses pembuatan tangan robotnya.
Akunya, dia memiliki tiga orang anak hasil pernikahannya dengan Ni Nengah Sudartini. Dengan bantuan alat yang dinamai robot EEG itu, tangan kiri Tawan yang lumpuh kemudian mampu digerakkan kembali seperti sedia kala.
Tawan mengaku bekerja di sebuah bengkel las yang terletak di tepi Jalan Candidasa, Tenganan Pegringsingan. Di tempat itu Tawan mengelas berbagai besi dari barang rongsokan untuk dirancang menjadi berbagai perabot rumah tangga yang merupakan pesanan orang.
I Wayan Sumerdana ©istimewa
"Dengan robot itu, dia bisa bekerja. Kalau tanpa robot EEG itu, dia tak bisa bekerja," Sahut Sudartini, sang istri.
Sakit yang diderita Tawan ini sejak dirinya jatuh sakit sekitar enam bulan lalu. Dokter memvonis dia menderita stroke ringan sehingga tangan kirinya lumpuh total. Namun dokter tersebut merasa heran karena kadar kolesterol dan tekanan darahnya normal.
Mengalami kondisi lumpuh sebelah, sempat membuat Tawan merasa stres, apalagi dia berasal dari keluarga yang tidak mampu. Istrinya tidak bekerja, sedangkan anaknya masih kecil-kecil.
Lalu berbekal pengetahuannya tentang elektronik, dia pun mencari informasi dari internet untuk merancang alat sejenis robot yang bisa membantu menggerakkan tangan kirinya.
Tawan sendiri merupakan lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM) Rekayasa, Denpasar. Dia mengatakan, robot tersebut dirancang dari barang rongsokan yang berada di bengkelnya.
"Ada komponen dari sepeda motor, ada juga dari perangkat elektronik komputer rongsokan," bebernya.
Dia sempat mencoba berbagai rancangan hingga lima kali percobaan. Cara terakhir yang dipakainya adalah robot jenis EEG.
"Alat ini belum sempurna, tetapi sudah lumayan membantu saya. Tanpa alat ini, saya sama sekali tidak bisa bekerja menggunakan tangan kiri. Namun dengan bantuan alat ini, mengangkat beban berat juga bisa. Dengan alat ini, kekuatannya jauh lebih besar," tambahnya.
Diyakinkan Tawan, bahwa semua alat yang digunakannya adalah barang rongsokan semasa dia menjadi pemulung. Hanya alat di kepala yang dibelinya dalam kondisi baru. Tak hanya itu, satu unit CPU komputer pun dipasang di bagian belakang tubuhnya sebagai penggerak dari sensor di kepala.
"Saya buat alat ini selama dua bulan. Saya buat sejak dua minggu begitu saya dinyatakan lumpuh. Setidaknya dengan ini bisa jadi bekal hidup saya menyekolahkan tiga anak laki-laki saya," Harapnya menyudahi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaPotret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami sejumlah luka akibat ditombak pelaku.
Baca SelengkapnyaiRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perempuan yang membenamkan chip teknologi dalam tubuhnya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaSempat ditertawakan banyak orang, pemuda milenial ini buktikan bahwa petani bisa sukses tanpa kotor-kotoran di sawah.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari film 'Iron Man', tim peneliti KAIST berhasil mengembangkan robot untuk membantu penderita lumpuh agar bisa berjalan. Simak kecanggihannya!
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaAlat ini dirakit langsung oleh tim yang merupakan penyandang disabilitas. Tim ini berada di bawah naungan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.
Baca Selengkapnya