Tawarkan SPG jadi PSK panggilan, Dwi dibekuk petugas yang menyamar
Merdeka.com - Polisi membekuk Dwi (20), warga Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Dwi diduga kuat menyediakan jasa wanita panggilan kepada pria hidung belang melalui media sosial. Sampai saat ini, petugas terus mengembangkan kasus tersebut.
Dwi ditangkap di lobi sebuah hotel di kawasan Jalan Jenderal Urip, Pontianak pada 30 November 2016 lalu. Selain menangkap di lobi, petugas juga menggeledah kamar yang dipesan Dwi yaitu di kamar 227 dan kamar 551.
Dua orang wanita yang bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) diduga menjadi korban Dwi. Penangkapan Dwi berawal dari personel polisi yang menyamar sebagai pelanggan. Setelah pemesanan wanita disepakati melalui media sosial, kemudian berlanjut ke perpesanan instan.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Bagaimana cara pinjol ilegal menghubungi calon konsumen? Menawarkan Langsung ke Nomor Pengguna Apabila ada pihak yang tiba-tiba menghubungi Anda dan menawarkan pinjaman online langsung lewat nomor Anda, maka menurut Friderica bisa dipastikan ilegal.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara wanita menawarkan jasa pacar jalanan? Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis 'Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.'
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Personil Polda memesan perempuan kepada pelaku Dwi, melalui WhatsApp Messenger. Pelaku Dwi, menawarkan harga satu perempuan Rp 2,5 juta," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol Suhadi SW dalam keterangan resmi kepada wartawan di Pontianak, Selasa (20/12) sore.
Setelah ada kesepakatan, pelaku lantas mengantar perempuan yang disepakati ke hotel yang sudah dipesan. Saat pertemuan di hotel dan dilakukan transaksi antara Dwi dan personel yang menyamar sekaligus memberikan uang untuk bayar perempuan, beberapa saat kemudian tim Ditreskrimum menangkap Dwi di lobi hotel.
"Setelah itu, kita lakukan penggeledahan 2 kamar yang disewa Dwi, berisi 2 wanita. Dari hotel itu, petugas lantas membawanya ke markas Polda ya," ungkap Suhadi.
"Ya, Dwi ditetapkan sebagai tersangka, dan saat ini masih ditahan di Polda Kalbar. Penyidik menjeratnya dengan pasal 296 KUHP, ancamannya hukuman penjara di atas 5 tahun," terang Suhadi.
Sementara, Direktur Reskrimum Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Krisnanda menambahkan, saat ini, kasus dugaan prostitusi online yang dilakukan tersangka Dwi, masih terus dilakukan pengembangan.
"Kita selidiki, apakah ada jaringan yang lainnya," kata Krisnanda.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaAIF menawarkan seorang mahasiswa yang juga sebagai selebgram di Kota Makassar inisial EDA.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaPria berinisial HM (25) itu pun ditangkap polisi saat melakukan aksinya di Hotel Mojokerto.
Baca SelengkapnyaMencari pasangan melalui dating apps ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami
Baca SelengkapnyaSelain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaMembongkar praktik Wahyu, polisi menyamar dan berkomunikasi dengan akun tersebut. Dia menawarkan tarif Rp1,5 juta.
Baca SelengkapnyaPemuda itu memesan PSK wanita sesuai yang tertera di aplikasi, namun yang didapatinya ternyata waria.
Baca SelengkapnyaSuami Ajak Balita Saat Jajakan Istri ke Pria Hidung Belang
Baca Selengkapnya