Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tawuran berdarah Tjakrabirawa dan RPKAD bikin geger Jakarta

Tawuran berdarah Tjakrabirawa dan RPKAD bikin geger Jakarta Tjakrabirawa. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Resimen Tjakrabirawa dibentuk 21 Juni 1962 untuk menjaga keselamatan Presiden Soekarno . Banyak keistimewaan pasukan elite yang dibentuk dari gabungan empat angkatan ini.

Salah satunya, Tjakrabirawa bukan berada di bawah Markas Besar TNI, tetapi langsung di bawah presiden. Anggaran operasionalnya pun langsung ditangani rumah tangga kepresidenan. Seragam Tjakrabirawa dibuat sedikit kecoklatan dengan baret warna merah bata. Berbeda dengan pakaian organik TNI saat itu.

Banyak yang tidak suka dengan penampilan Tjakrabirawa. Sebagian anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) misalnya, mereka merasa Tjakrabirawa tak layak mengenakan baret merah. Maklum, bertahun-tahun baret merah identik dengan RPKAD yang sudah menorehkan prestasi di berbagai palagan.

"Kalau ada Tjakra lewat jalan raya Bogor dan lewat Cijantung suka disorakin sama anak-anak RPKAD," kata Adi, seorang pensiunan RPKAD mengingat hal tersebut saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (27/9).

RPKAD dan Tjakrabirawa bahkan pernah terlibat bentrok berdarah. Jakarta tegang oleh ulah dua pasukan elite itu sekitar tahun 1964. Penyebab bentrok berdarah itu cuma masalah sepele. Pagi harinya Tjakrabirawa dari KKO dan RPKAD sedang berlatih baris berbaris di Lapangan Banteng.

Setelah latihan, anggota RPKAD belajar menyetir mobil. Entah siapa yang memulai tiba-tiba kedua satuan elite ini saling ejek. Lalu berkembang jadi perkelahian. Karena lokasi dekat dengan markas Marinir, RPKAD kalah jumlah. Mereka lalu mengontak kawan-kawan mereka di Markas RPKAD Cijantung.

Bukan hanya pakai sangkur, mereka semua menggunakan senapan serbu AK-47. Ada beberapa yang menyandang bazooka dan siap menembak. Kawasan Kwini hingga Senen, Jakarta Pusat tak ubahnya seperti medan pertempuran.

Komandan Batalyon I RPKAD Mayor Benny Moerdani baru pulang main tenis dari Senayan langsung meluncur ke lokasi kejadian. Benny melihat puluhan anggota RPKAD dan KKO tergeletak penuh darah di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Untungnya Benny kenal dengan Mayor Saminu, komandan Batalyon KKO Tjakrabirawa itu. Dia meminta tembak menembak dihentikan. Benny pun menyuruh seluruh anggota RPKAD pulang naik truk ke Cijantung.

Tindakan Benny mencegah jatuh korban jiwa lebih besar. Saat itu RPKAD sudah siap menembakkan bazooka, sementara KKO sudah siap memberondongkan AK-47 mereka.

Banyak satuan lain merasa iri dengan Tjakrabirawa karena disangka digaji lebih tinggi dan sejahtera. Padahal menurut Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel (Purn) Maulwi Saelan, hal tersebut tidak benar.

"Kalau gaji itu dibayarkan dari satuan. Misal anggota Tjakrabirawa dari Yon 454, ya gajinya dibayarkan tetap dari Yon 454. Tidak ada kesejahteraan lain. Di Tjakrabirawa itu ya cuma bertugas," kata Saelan saat berbincang dengan merdeka.com.

Soal hubungan Resimen Tjakrabirawa dengan RPKAD yang tidak akur, Saelan mengakui memang ada yang iri karena menganggap Tjakrabirawa lebih sejahtera. Tapi selebihnya baik-baik saja.

"Tjakra dianggap istimewa, apalagi baretnya hampir sama. Mereka anggap kita pasukan yang wah. Tapi saya sendiri tak ada masalah. Saya terjun di RPKAD, di Batujajar. Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo meminta saya melatih RPKAD main bola. (Saelan adalah mantan kiper Timnas Indonesia yang pernah menahan Uni Soviet 0-0 di semifinal olimpiade 1956)," jelasnya.

Presiden Soekarno sendiri rupanya sudah mencium akan ada kecemburuan antarsatuan. Dalam pidatonya, Soekarno meminta Tjakrabirawa tak perlu sombong.

"Tugas Resimen Tjakrabirawa tidak lebih tinggi dari tugas Angkatan Darat. Sebaliknya, tugas Angkatan Darat tidak lebih tinggi daripada tugas Resimen Tjakrabirawa. Jangan ada salah satu angkatan yang merasa dirinya lebih dari angkatan lain, tidak!" pesan Soekarno .

"Jikalau aku memberi pakaian yang mentereng kepada kompi protokol, itu tak lain dan tak bukan ialah tiap-tiap negara harus mempunyai barisan protokol yang mentereng. Datanglah ke negara manapun, barisan protokolnya selalu mentereng. Ia punya pakaian bukan buat ganteng-gantengan, tetapi ialah untuk menjunjung tinggi nama negaranya," lanjut Soekarno .

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral 2 Kelompok Bak Gengster Saling Serang Pakai Busur Hingga Molotov di Sawah Besar, Ini Kronologinya
Viral 2 Kelompok Bak Gengster Saling Serang Pakai Busur Hingga Molotov di Sawah Besar, Ini Kronologinya

Aksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan

Tawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.

Baca Selengkapnya
Riwayat Tawuran Pelajar di Jakarta yang Sudah Ada sejak 1960-an, Dulu Guru Juga Jadi Korban
Riwayat Tawuran Pelajar di Jakarta yang Sudah Ada sejak 1960-an, Dulu Guru Juga Jadi Korban

Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.

Baca Selengkapnya
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi

Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.

Baca Selengkapnya
Tiga Pelaku Teror Penembakan di Jalan Tol Diringkus, Polda Jatim Sita 5 Pucuk Senjata
Tiga Pelaku Teror Penembakan di Jalan Tol Diringkus, Polda Jatim Sita 5 Pucuk Senjata

Tiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Meniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo
Meniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo

Meniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Pelajar Ancam Sekuriti Pakai Celurit di Jakbar, Sembunyi Ditangkap Polisi
VIDEO: Kronologi Pelajar Ancam Sekuriti Pakai Celurit di Jakbar, Sembunyi Ditangkap Polisi

Salah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.

Baca Selengkapnya
Remaja di Sunter Saling Serang Pakai Celurit dan Golok, 9 Orang Ditangkap Polisi
Remaja di Sunter Saling Serang Pakai Celurit dan Golok, 9 Orang Ditangkap Polisi

Sejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.

Baca Selengkapnya
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB

Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Ada Lima Orang Asing Picu Tawuran Warga di Dekat Mal Bassura City Jaktim
Polisi Ungkap Ada Lima Orang Asing Picu Tawuran Warga di Dekat Mal Bassura City Jaktim

Tawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong

Baca Selengkapnya
Remaja Dibacok dan Disiram Air Keras saat Tawuran di Ciledug, 6 Pelaku Ditangkap
Remaja Dibacok dan Disiram Air Keras saat Tawuran di Ciledug, 6 Pelaku Ditangkap

Enam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.

Baca Selengkapnya
Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi
Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi

Kekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.

Baca Selengkapnya