Tawuran Maut di Tangerang, 24 Pelajar Terduga Pelaku Pengeroyokan Berstatus ABH
Merdeka.com - Sebanyak 24 pelajar diduga pelaku tawuran di Jalan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang kini berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH). Mereka diamankan terkait tawuran yang menewaskan pelajar di Jalan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, senin (28/3) kemarin.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin menegaskan, seluruh pelajar yang diamankan di bawah umur antara usia 15 dan 16 tahun. Polisi juga menyita dua alat bukti diduga digunakan para pelajar berupa celurit dan samurai.
"Sudah 24 anak yang diamankan atau dilakukan pemeriksaan. Rata-rata usia 15-16 tahun, jadi ABH (anak berhadap hukum)," kata Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Komarudin, Selasa (29/3).
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi belum dapat menyimpulkan pelaku anak-anak yang melakukan penganiayaan terhadap korban hingga meregang nyawa.
"Masih kita dalami, ada tiga yang mengarah (pelaku)," terang Kapolres.
Komarudin menegaskan, tawuran tersebut terjadi setelah kedua kelompok bertemu dan saling ejek.
"Saat ini saksi sudah lima yang kita periksa, memang saksi tersebut ada di lokasi kejadian. Dugaan sementara, ini fenomena lama, terjadi biasanya mereka para pelajar bermain dengan kode COD. Mereka saling tantang, saling ejek," tegas Kapolres.
Polisi sudah mendeteksi 74 akun yang diduga menantang keributan di berbagai platform media sosial.
"Kami sudah mendata ada 74 akun yang saat ini kita deteksi, yang biasa melakukan ujaran-ujaran dan menantang di Kota Tangerang, kita terus melakukan berbagai upaya, preventif mendatangi rumahnya, preemtif, sampai ada berapa anak terlibat tawuran sudah divonis dari perbuatannya," jelas Komarudin.
Menurut Komarudin, selain ajakan tawuran di media sosial, pelaku-pelaku tawuran kerap melakukan aksi saling serang dengan pola lama. Di saat ada kelompok tertentu yang melintasi suatu wilayah, dilakukan penyerangan.
"Ini pola lama, mereka saling tunggu ketika ada yang nongkrong, ada yang melintas bukan temanya langsung diancam, kejar, ejek dan sebagainya," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, pihak kepolisian langsung turun tangan.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, terlihat para kelompok remaja dari dua kubu saling lempar
Baca Selengkapnya