Tawuran Maut di Tangerang, Polisi Sebut Fenomena Lama hingga Kode COD
Merdeka.com - Polisi memeriksa lima saksi terkait peristiwa tawuran di Jalan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang menewaskan seorang pelajar MTS 6 Kabupaten Tangerang, Senin (28/3) kemarin.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Komarudin menegaskan, terjadinya tawuran tersebut setelah kedua kelompok bertemu dan saling ejek.
"Saat ini saksi sudah lima yang kita periksa, memang saksi tersebut ada di lokasi kejadian. Dugaan sementara, ini fenomena lama, terjadi biasanya mereka para pelajar bermain dengan kode COD. Mereka saling tantang, saling ejek," tegas Kapolres.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus Kramat Tunggak? 'Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih,' ujarnya.
Polisi sudah mendeteksi 74 akun yang diduga menantang keributan di berbagai platform media sosial.
"Kami sudah mendata ada 74 akun yang saat ini kita deteksi, yang biasa melakukan ujaran-ujaran dan menantang di Kota Tangerang, kita terus melakukan berbagai upaya, preventif mendatangi rumahnya, preemtif, sampai ada berapa anak terlibat tawuran sudah divonis dari perbuatannya," jelas Komarudin.
Menurut Komarudin, selain ajakan tawuran di media sosial, pelaku-pelaku tawuran kerap melakukan aksi saling serang dengan pola lama. Di saat ada kelompok tertentu yang melintasi suatu wilayah, dilakukan penyerangan.
"Ini pola lama, mereka saling tunggu ketika ada yang nongkrong, ada yang melintas bukan temanya langsung diancam, kejar, ejek dan sebagainya," kata dia.
Dengan maraknya aksi tawuran antarpelajar dan kelompok remaja di wilayah hukum Polrestro Tangerang, dia berharap agar para orang tua dan lingkungan di masyarakat, ikut mengontrol aktivitas putra putri dan remaja di lingkungan masyarakat. Dia juga tidak menampik, terjadinya aksi itu karena kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang kembali diberlakukan.
"Bukan berati ini terjadi karena aktivitas sekolah sudah dimulai kembali. Tentunya ini menjadi perhatian kita bersama, kami juga mengajak seluruh masyarakat pantau betul aktivitas anak-anak. Pantau betul aktivitas remaja remaja kita," tegas Komarudin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, pihak kepolisian langsung turun tangan.
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan siswa SMK Negeri di Semarang berinisial GRO tewas tertembak peluru oleh polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya