Tawuran Saat Penerapan Jaga Jarak, Belasan Pelajar di Palembang Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Belasan pelajar SMP dan SMA di Palembang diamankan polisi karena terlibat tawuran saat social distancing (jaga jarak) terkait Covid-19. Perkelahian ini dilatarbelakangi saling ejek ketika bermain sepakbola dan berlanjut di media sosial.
Mereka ditangkap saat hendak tawuran di Pasar Cinde, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Minggu (12/4) dini hari. Beberapa orang di antaranya berhasil kabur ketika anggota Buser Unit Ranmor Polrestabes Palembang dan Polsek Ilir Timur I mendatangi lokasi.
Petugas mengamankan sebelas orang yang masih berusia mulai 13 tahun hingga 15 tahun. Satu orang di antaranya telah berumur 20 tahun dengan nama Rizki Ramadhan. Turut disita sebilah pedang milik pelaku yang dibawa untuk tawuran.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Kenapa anak-anak merasa malu karena perjudian orang tua? Anak-anak yang berada dalam keluarga dengan masalah perjudian cenderung mengalami tekanan emosional. Mereka mungkin merasa terisolasi, malu, atau bahkan kehilangan kepercayaan diri akibat stigma dan dampak finansial yang sering kali menyertai perjudian.
Salah satu pelaku, RF (13) mengaku hanya diajak temannya tawuran dengan kelompok pelajar lain. Tawuran itu terjadi karena selisih paham dan saling ejek saat bermain sepakbola hingga ribut di media sosial.
"Ribut gara-gara main bola. Saya cuma diajak saja, tawuran itu sudah direncanakan sorenya, kami disuruh kumpul dekat Pasar Cinde," ungkap RF di Mapolrestabes Palembang, Senin (13/4).
Terpisah, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, menyesalkan aksi anak-anak tersebut yang masih berkerumun terlebih hendak tawuran ketika ada larangan pemerintah di tengah wabah Covid-19. Menurut dia, orangtua mestinya menjaga anak-anak pada masa social distancing dan libur sekolah agar virus itu dapat dikendalikan.
"Saya sesalkan kejadian ini. Di kala orang sibuk mencegah penularan Corona, anak-anak ini malah tawuran. Orang-orang tua harusnya jaga mereka, tidak keluyuran, jangan biarkan mereka bebas ketika libur sekolah," kata Anom.
c"Saya tegaskan tetap diproses. Ini pelajaran penting bagi mereka, berbuat jahat ada sanksinya, apalagi merugikan banyak orang," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaEnam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaSetelahnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pademangan guna jalanin proses hukumnya.
Baca SelengkapnyaAudy mengatakan dari 22 orang yang telah diamankannya itu terdiri dari orang dewasa juga remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPolisi diminta tindak tegas pelaku tawuran agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSelain mengamankan pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain satu buah senjata tajam jenis celurit.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca Selengkapnya